Berbagai Strategi Bank Kecil Mencuil Pasar

Kamis, 21 Maret 2019 | 05:48 WIB
Berbagai Strategi Bank Kecil Mencuil Pasar
[]
Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan industri perbankan khususnya di kelompok bank besar akan semakin sengit, seiring makin banyaknya kelompok bank bermodal jumbo. Awal Maret ini Bank Panin (PNBN) resmi menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 4. Ini tentu menjadi tantangan serius bagi bank kecil dalam golongan BUKU 1, dan BUKU 2.

Alasannya, pada tahun 2018, tanpa Bank Panin, BUKU 4 telah menguasai 50,99% pangsa pasar industri perbankan dengan total aset Rp 4.114,55 triliun. Adapun total aset industri perbankan Rp 8.068,34 triliun. Sementara gabungan aset BUKU 1, dan BUKU 2 hanya mencapai Rp 895,11 triliun. Atau hanya 11,09% dari total aset industri perbankan.

Direktur Keuangan Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra mengakui, meski tantangan makin berat, bank kecil masih bisa bersiasat. Bank Sampoerna misalnya membidik segmen yang jarang digarap bank besar. Kami senantiasa fokus ke nasabah UMKM yang dalam banyak hal menjadikan kami tak langsung bersaing dengan BUKU 4, katanya, Rabu (20/3).

Porsi kredit UMKM mendominasi portofolio kredit Bank Sahabat Sampoerna sebesar Rp 5 triliun atau sekitar 70% dari total kredit yang sebesar Rp 7,23 triliun pada tahun 2018.

Dari realisasi tersebut, merujuk laporan keuangan Desember 2018, bank ini berhasil mengeruk laba sebesar Rp 86,02 miliar, tumbuh 133% secara year on year (yoy) dibandingkan laba 2017 senilai Rp 36,92 miliar.

Sementara hingga Februari 2019, bank yang masuk kelas BUKU 2 dengan modal minimal Rp 1 triliun ini telah menyalurkan kredit senilai Rp 7,38 triliun, tumbuh 16,47% yoy dibandingkan Februari 2018 dengan penyaluran senilai Rp 6,33 triliun.

Sementara bank BUKU 2 lainnya, Bank Mayora juga menyusun strategi guna menghadapi persaingan yang makin ketat. Maklum, dari laporan keuangan Desember 2018, laba Bank Mayora turun 3,14% yoy menjadi Rp 33,07 miliar dibandingkan posisi 2017 senilai Rp 34,14 miliar.

Kami sedang fokus melakukan peningkatan kinerja, serta dalam tahap diskusi berbagai kemungkinan yang akan diambil untuk kegiatan usaha perseroan ke depannya, terang Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij kepada KONTAN.

Namun Irfanto bilang upaya konsolidasi belum jadi pilihan. Tahun ini, Bank Mayora masih akan fokus menyalurkan kredit di segmen ritel dan komersial dengan fokus ke sektor perdagangan, baik besar maupun eceran. Sedangkan secara total, Irfanto berharap dapat meraih pertumbuhan kredit mencapai 12,5%.

Hingga Februari 2019, Bank Mayora telah menyalurkan kredit Rp 3,84 triliun. Tumbuh 8,78% yoy.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Sepekan Menguat 1,12% di Akhir November, Saham-Saham Ini Naik Paling Tinggi
| Sabtu, 29 November 2025 | 06:10 WIB

IHSG Sepekan Menguat 1,12% di Akhir November, Saham-Saham Ini Naik Paling Tinggi

Pada periode 24-28 November 2025, IHSG mengakumulasi kenaikan 1,12%. IHSG ditutup pada 8.508,71 pada perdagangan terakhir, Jumat (28/11). 

Target Kontrak Baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) Rp 3 Triliun di Tahun 2026
| Sabtu, 29 November 2025 | 05:25 WIB

Target Kontrak Baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) Rp 3 Triliun di Tahun 2026

WEGE mulai menerapkan pendekatan bisnis dengan menggandeng mitra strategis untuk menggarap sebuah proyek baru.

Target Kontrak Baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) Rp 3 Triliun di Tahun 2026
| Sabtu, 29 November 2025 | 05:25 WIB

Target Kontrak Baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) Rp 3 Triliun di Tahun 2026

WEGE mulai menerapkan pendekatan bisnis dengan menggandeng mitra strategis untuk menggarap sebuah proyek baru.

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:50 WIB

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah

PP Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan nasional

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:50 WIB

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah

PP Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan nasional

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaji penjaminan polis asuransi hingga Rp 700 juta. Adatiga jenis jaminan untuk klaim dan pengalihan portofolio 

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaji penjaminan polis asuransi hingga Rp 700 juta. Adatiga jenis jaminan untuk klaim dan pengalihan portofolio 

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius

FAST akanbuka 60 gerai baru di tahun 2026 dengan total Capex sekitar Rp 300 miliar yang 30% dari internal  dan 70%  kerjasama dengan investor.

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius

FAST akanbuka 60 gerai baru di tahun 2026 dengan total Capex sekitar Rp 300 miliar yang 30% dari internal  dan 70%  kerjasama dengan investor.

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan

Saat pasar mobil baru tertekan, kredit mobil seken menjadi pengharapan sejumlah multifinance agar kinerja tak semakin tergerus. 

INDEKS BERITA