Berbenah Menghadapi Gig Economy

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Istilah gig economy semakin populer, tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global. Istilah ini biasanya digunakan dalam pertunjukan musik jazz solo, kemudian diadopsi dan menjadi populer di tengah situasi pasar tenaga kerja yang semakin rentan dengan gempuran teknologi yang mendisrupsi tenaga kerja manusia, sehingga banyak orang bekerja secara mandiri. Pada dasarnya gig adalah situasi dimana tenaga kerja tetap bekerja apapun asalkan mendapatkan upah/pendapatan. Umumnya mereka bekerja di sektor informal karena terbatasnya pekerjaan formal. Pada sebagian generasi muda, pekerjaan mandiri saat ini justru sangat diminati karena sifat pekerjaannya yang fleksibel dari sisi waktu maupun tempat. Beberapa jenis pekerjaan dalam gig economy yaitu pekerjaan berbasis penulisan, berbasis kreativitas, administrasi, informasi teknologi dan jasa termasuk jasa pengemudi online, pengantar makanan dan pekerja rumah tangga.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Mei 2025 mengumumkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun dari 4,91% pada Agustus 2024, menjadi 4,76% pada Februari 2025, bahkan turun signifikan dari Februari 2024 yang tercatat 4,82%. Sementara untuk tingkat setengah pengangguran tercatat 8%. Setengah pengangguran adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu. Dalam catatan BPS, ada serapan tenaga kerja baru yang cukup signifikan sebesar 3,59 juta dalam setahun tersebut. Lapangan usaha yang banyak menyerap tenaga kerja baru adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan sepeda motor yang mencapai 0,98 juta. Di balik kenaikan serapan tenaga kerja baru, survei BPS juga menunjukkan kenaikan ini lebih banyak terserap dari sektor informal dibandingkan formal. Bekerja di sektor formal atau dikatakan "bekerja tetap" menjadi "impian" dari tenaga kerja dibandingkan bekerja di sektor informal atau yang disebut sebagai "tetap bekerja."
Baca Juga: Saatnya Membersihkan Bursa Efek Gorengan
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan