Rumor Dibalik Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB
Rumor Dibalik Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
[ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Neo Commerce (BNC) di Jakarta, Kamis (4/1/2024). BNC menargetkan penyaluran kredit tumbuh 20%-25% pada 2024. Setelah tiga tahun bertransformasi, salah satu penyelenggara bank digital ini optimis dapat menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik ke depannya. (KONTAN/Baihaki)]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Akulaku Silvrr Indonesia dan Rockcore Financial Technology (Akulaku Group) yang akan menyesuaikan batas maksimum kepemilikan saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), meniup spekulasi pasar. Seorang sumber KONTAN membisikkan, bahwa Akulaku mencoba menawarkan divestasi saham BBYB kepada taipan pendiri Grup Barito, Prajogo Pangestu.

"Sedang ditawarkan ke Prajogo (Prajogo Pangestu), kan dia (Prajogo) juga pemilik Gozco," bisik sumber KONTAN, Jumat (22/11). Gozco Group sendiri merupakan konglomerasi yang dikendalikan oleh Tjandra Mindharta Gozali. Merujuk data Bloomberg, PT Gozco Capital juga merupakan pemilik BBYB dengan porsi kepemilikan sebesar 962.931.705 saham (7,77%).

Sementara itu, nama Prajogo Pangestu mengempit secara langsung porsi kepemilikan saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) sebanyak 470.418.000 saham (7,84%). Oleh karena ada keterkaitan antara Gozco Group, BBYB, dan Prajogo Pangestu, rumor tersebut kemudian muncul.

 

KONTAN telah mengkonfirmasi rumor tersebut kepada Agus Salim Pangestu. "Rasanya tidak ya," tutur Agus, putra pertama Prajogo yang juga menjabat Direktur Utama PT Barito Pacific Tbk, kepada KONTAN, Jumat (22/11).

Divestasi bertahap

Pelaksanaan divestasi saham BBYB oleh Akulaku Group, dilakukan hingga kepemilikan saham Akulaku Grup pada BBYB menjadi maksimal 30%, dari saat ini sebesar 39,95% per 20 November 2024.

Dalam rinciannya, kepemilkan PT Akulaku Silvrr Indonesia sebesar 34,45% dan porsi kepemilkan  Rockcore Financial Technology sebesar 5,52%.

Baca Juga: Harga Dalam Tren Mendaki, Prajogo Pangestu Borong Saham BREN

Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan yang rilis di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (19/11), kebijakan divestasi saham tersebut merupakan upaya perseroan untuk melakukan penyesuaian kepemilikan saham guna menjalankan kepatuhan terhadap peraturan yang ada, dan telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada Jumat (15/11) lalu di Jakarta Selatan.

 

Atas pelaksanaan divestasi saham oleh Akulaku Grup tersebut, pemegang saham memberikan kuasa dan wewenang kepada direksi perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala Tindakan yang diperlukan sebagaimana peraturan perundangan yang berlaku.

Sebagai informasi, selain agenda penyesuaian kepemilikan saham tersebut, RUPSLB juga menyetujui rencana aksi pemulihan (recovery plan), di mana antara lain memuat trigger level atas permasalahan permodalan, likuiditas, rentabilitas dan kualitas asset BBYB dan opsi pemulihannya, yang selanjutnya disampaikan pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Perolehan Laba Bank Konglomerat Hingga Kuartal III-2024 Melempem

Selain itu RUPSLB juga menyetujui pemberian kuasa dan kewenangan kepada Dewan Komisaris dan Direksi perseroan untuk melakukan setiap dan seluruh Tindakan yang diperlukan sehubungan rencana aksi recovery plan tersebut dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Bagikan

Berita Terbaru

Kapitalisasi 100 Hari Prabowo-Gibran
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 08:10 WIB

Kapitalisasi 100 Hari Prabowo-Gibran

Kasus pagar laut adalah salah satu contoh masa depan ruang publik bisa terancam kepentingan korporat.

Hemat Pangkal Kaya
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 08:00 WIB

Hemat Pangkal Kaya

Langkah penghematan yang dilakukan oleh pemerintah harus dibarengi dengan upaya pemberantasaan korupsi.

Fraud eFishery Picu Kikis Kepercayaan Investor Global ke Startup Lokal
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:22 WIB

Fraud eFishery Picu Kikis Kepercayaan Investor Global ke Startup Lokal

Persyaratan pengajuan pendanaan startup bisa makin ketat dengan menitikberatkan pada karakter dan rekam jejak sang pendiri.

Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) Optimalkan Penjualan Ekspor
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:10 WIB

Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) Optimalkan Penjualan Ekspor

MARK percaya diri dengan prospek bisnisnya pada tahun ini. Optimisme ini didukung meningkatnya permintaan sarung tangan di pasar global

Tren Makan Tabungan Belum Usai
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:45 WIB

Tren Makan Tabungan Belum Usai

Tren perlambatan laju pertumbuhan simpanan masyarakat kelas menengah bawah diproyeksi berlanjut hingga paruh pertama 2025. ​

Sariguna Primatirta (CLEO) Bidik Pertumbuhan Dua Digit
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 06:45 WIB

Sariguna Primatirta (CLEO) Bidik Pertumbuhan Dua Digit

CLEO fokkus memperluas pasar melalui ekspansi pabrik dan jaringan distribusi ke berbagai wilayah di Indonesia.

Prospek Pembiayaan Syariah Masih Cerah
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:50 WIB

Prospek Pembiayaan Syariah Masih Cerah

Bisnis pembiayaan syariah masih tumbuh subur pada tahun 2024 dan target lebih tinggi pun dipasang pelaku industri pada tahun ini.

Hero Global Investment (HGII) Menggeber Ekspansi Usai IPO
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:45 WIB

Hero Global Investment (HGII) Menggeber Ekspansi Usai IPO

PT Hero Global Investment Tbk (HGII) menyiapkan sejumlah ekspansi setelah mencatatkan saham di BEI pada 9 Januari 2025.

Presdir MD Entertainment Manoj Punjabi Pilih Berinvestasi di Sektor yang Disukai
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:20 WIB

Presdir MD Entertainment Manoj Punjabi Pilih Berinvestasi di Sektor yang Disukai

Presiden Direktur PT MD Entertainment Tbk (FILM) Manoj Punjabi memilih investasi yang sejalan dengan bidang yang ia sukai.  

Moratorium Pabrik Semen Tetap Berlaku
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:00 WIB

Moratorium Pabrik Semen Tetap Berlaku

Selama ini moratorium investasi pabrik semen baru telah diberlakukan untuk bentuk investasi Penanaman Modal Asing (PMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler