Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)

Rabu, 31 Desember 2025 | 13:00 WIB
Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)
[ILUSTRASI. Armada Kapal LPG Hummingbird milik Humpuss Maritim (Humpuss Maritim/dok)]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham sektor pelayaran masih menarik perhatian investor seiring mulai munculnya sinyal pemulihan di tengah kondisi pasar yang masih selektif. Salah satu yang menarik dicermati adalah PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) yang dalam beberapa waktu terakhir bergerak dalam fase konsolidasi dengan volatilitas yang kian menyempit.

Kondisi sideways yang mengerucut tersebut kerap dipandang sebagai fase krusial sebelum terjadinya pergerakan harga yang lebih tegas. Bagi sebagian investor dan trader, fase ini justru membuka peluang strategis untuk mempersiapkan posisi, terutama jika didukung oleh indikator teknikal yang mulai mengarah positif.

Di tengah dinamika pasar yang masih dipengaruhi sentimen global dan fluktuasi harga komoditas, saham-saham berbasis sektor maritim dinilai memiliki karakter defensif sekaligus potensi katalis tersendiri. HUMI, dengan eksposur pada bisnis pelayaran dan jasa maritim, dinilai berada pada titik yang menarik untuk dicermati lebih lanjut.

Baca Juga: Prospek Saham GTSI dan HUMI: Ekspansi Gasifikasi dan Delisting Induk Jadi Katalis

Pergerakan saham HUMI, baik dari sisi peluang trading jangka pendek maupun potensi perubahan tren masih menarik dicermati. Kombinasi pola pergerakan harga, indikator teknikal, serta strategi manajemen risiko menjadi faktor kunci yang kini diperhatikan pelaku pasar sebelum menentukan langkah lanjutan pada saham ini.

Alrich Paskalis T, Investment Advisor Phintraco Sekuritas, menilai pola saham HUMI ini sebagai indikasi awal terbentuknya bullish pennant, sebuah pola kelanjutan tren yang sering kali diikuti oleh pergerakan naik lanjutan. Sinyal ini diperkuat oleh terjadinya golden cross pada indikator stochastic RSI, yang mencerminkan mulai menguatnya momentum beli.

Dari sisi teknikal, konfirmasi penguatan HUMI dinilai akan semakin solid apabila harga mampu menembus level resistance di 242. Breakout di atas area tersebut berpotensi menjadi pemicu lanjutan bagi pergerakan naik, sekaligus menandai berakhirnya fase konsolidasi yang selama ini membatasi ruang gerak saham.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan strategi trading buy untuk HUMI dengan area akumulasi di kisaran 216-222. Strategi ini ditujukan bagi trader jangka pendek yang ingin memanfaatkan potensi breakout, dengan tetap memperhatikan disiplin manajemen risiko di tengah volatilitas pasar.

 

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 14:05 WIB

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun

Kesepakatan merger dan akuisisi di sektor keuangan melesat 56,3% secara tahunan, di saat total aktivitas merger dan akuisisi turun

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:01 WIB

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025

Nilai kesepakatan merger dan akuisisi yang terjadi sepanjang 2025 mencapai US$ 5,3 miliar, atau setara sekitar Rp 88,46 triliun

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:00 WIB

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)

Kombinasi pola pergerakan harga, indikator teknikal, serta strategi manajemen risiko menjadi faktor kunci yang kini diperhatikan pelaku pasar.

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 11:00 WIB

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026

Fokus pemerintah pada belanja sosial, program gizi, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok diyakini dapat memperbaiki likuiditas masyarakat.

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol
| Rabu, 31 Desember 2025 | 09:01 WIB

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2025                   

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:56 WIB

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) telah merealisasikan pembukaan 27 toko baru di sepanjang tahun 2025.

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:45 WIB

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang

AS bakal mendapatkan keuntungan strategis sementara RI hanya mendapat pembebasan tarif              

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:48 WIB

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan dua transaksi afiliasi dengan nilai total Rp 2,79 triliun.

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:45 WIB

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar

Pergerakan pasar dipengaruhi kombinasi profit taking akhir tahun.Kewaspadaan jelang rilis PMI China, serta risiko geopolitik.

INDEKS BERITA

Terpopuler