Berpeluang Jadi Safe Haven, Emas Bakal Berbalik Menguat

Senin, 24 Oktober 2022 | 04:00 WIB
Berpeluang Jadi Safe Haven, Emas Bakal Berbalik Menguat
[]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas menjadi salah satu aset investasi dengan kinerja terburuk di tahun ini. Namun para analis menyebut emas masih berpeluang menjadi aset investasi yang aman alias safe haven di tengah kekalutan global. 

Harga emas di pasar spot  pada Jumat (21/10) naik 1,82% menjadi US$ 1.657,69 per ons troi. Namun, sepanjang tahun ini, harga emas turun 9,36%. Kondisi sama juga dialami harga emas logam mulia Antam. Dibandingkan harga jual Antam pada akhir 2021 dan harga buyback Antam per Jumat (21/10), investor emas Antam masih merugi 13,11%. 

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf memperkirakan, harga emas Antam masih dalam tekanan hingga akhir tahun ini. Sebab, The Fed bakal menaikkan bunga sebesar 125 basis poin (bps) sebelum tutup tahun 2022. 

Baca Juga: Harga Emas Diproyeksi Naik Tahun Depan, Ini Sentimen Pendorongnya

Menurut Alwi, potensi rebound emas baru akan terjadi pada awal tahun depan. Potensi ini bisa terjadi jika The Fed tidak lagi agresif menaikkan bunga. Tahun depan, The Fed diperkirakan hanya menaikkan bunga 25 - 50 bps. 

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin  memproyeksikan, kuartal I-2023 akan menjadi momentum bagi emas untuk berbalik menguat. Emas akan menjadi safe haven ketika kekhawatiran terhadap resesi menyeruak di awal tahun depan. Tapi, selama tren bunga naik, maka dollar AS masih akan menjadi safe haven. "Pelemahan terlihat jelang akhir tahun ketika inflasi AS melandai," ujar dia.

Alwi mengamini, emas bisa jadi pilihan safe haven di tahun depan seiring proyeksi Internasional Monetary Fund (IMF) yang memangkas pertumbuhan ekonomi. Pada semester I-2023, Alwi memperkirakan, harga emas akan menguat menuju kisaran US$ 1.725-US$ 1.800.

Sementara untuk harga emas Antam, akan bergerak di kisaran Rp 965.000 pada akhir 2022 dengan buyback kemungkinan di Rp 850.000. Proyeksi Nanang, harga emas akan di US$ 1.700 di akhir 2022 lalu naik ke US$ 1.850- 1.930 di semester I-2023.

Baca Juga: Di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global, Investasi Emas Jadi Pilihan

Bagikan

Berita Terbaru

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

Bakrie & Brothers (BNBR) Menguasai Jalan Tol Cimanggis Cibitung
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bakrie & Brothers (BNBR) Menguasai Jalan Tol Cimanggis Cibitung

BTI mengambil alih piutang SMI dan WTR kepada CCT sehubungan dengan pinjaman dari pemegang saham CCT yang diberikan oleh SMI dan WTR.

Menyuruput Cuan Ekspor Kopi Indonesia
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:00 WIB

Menyuruput Cuan Ekspor Kopi Indonesia

Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga menjadi salah satu sentimen yang ikut menekan pasar.

Darya-Varia Laboratoria (DVLA) Menambah Ragam Produk
| Senin, 01 Desember 2025 | 07:45 WIB

Darya-Varia Laboratoria (DVLA) Menambah Ragam Produk

Optimalisasi variasi produk di sektor kesehatan menjadi salah satu kunci ketahanan bisnis DVLA ke depan.

Harga Emas Masih dalam Tren Bullish
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harga Emas Masih dalam Tren Bullish

Berdasar Bloomberg, harga emas di pasar spot kembali bergerak di atas US$ 4.200 per ons troi pada akhir pekan lalu.

OJK Kaji Relaksasi Restrukturisasi Kredit Terdampak Banjir Sumatera
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:20 WIB

OJK Kaji Relaksasi Restrukturisasi Kredit Terdampak Banjir Sumatera

Bencana banjir dan longsor  yang terjadi di wilayah Sumatra tentu memberikan dampak terhadap kelancaran angsuran kredit para debitur perbankan.​

Emiten Berharap Bisnis Properti Mendaki di 2026
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:15 WIB

Emiten Berharap Bisnis Properti Mendaki di 2026

Potensi pemangkasan bunga acuan di 2026 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja emiten properti 

Laju Pertumbuhan Kredit untuk Kebutuhan Modal Kerja Kian Melempem
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:15 WIB

Laju Pertumbuhan Kredit untuk Kebutuhan Modal Kerja Kian Melempem

Pertumbuhan kredit modal kerja kian melambat hingga hanya naik 2,1% secara tahunan per Oktober 2025, melambat September yang naik 2,9%,

Mungkinkah Bursa Indonesia Menanti Window Dressing?
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:13 WIB

Mungkinkah Bursa Indonesia Menanti Window Dressing?

Harap diingat, pergerakan harga saham selalu akan dipengaruhi oleh persepsi investor terhadap potensi kinerja. 

INDEKS BERITA

Terpopuler