BI Harus Menaikkan Suku Bunga untuk Menjaga Rupiah

Senin, 25 Juli 2022 | 23:35 WIB
BI Harus Menaikkan Suku Bunga untuk Menjaga Rupiah
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga di 3,5% demi menjaga pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini sempat membuat rupiah melemah ke level Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS). 

Namun para analis yakin rupiah bisa kembali menguat. Analis Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian dalam riset 21 Juli menulis, BI membuat keputusan tersebut setelah mencermati ekspektasi inflasi inti akan terjaga di tengah risiko perlambatan ekonomi global. Namun, BI memangkas ekspektasi pertumbuhan global pada 2022 menjadi 2,9% dari sebelumnya sebesar 3,5%. 

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto juga sepakat jika keputusan mempertahankan suku bunga ini tepat dilakukan. "Tekanan inflasi sebagian besar dari masalah pasokan karena cuaca yang menyebabkan gagal panen, dan mengakibatkan kenaikan harga pangan," tulis dia dalam riset 22 Juli. Kondisi tersebut membuat inflasi dalam negeri naik 4,35% secara tahunan. 

Baca Juga: Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Masih Terukur, Harga Produk Ekspor RI Lebih Menarik

Rully mengatakan, BI lebih fokus pada inflasi inti, yang dinilai stabil di 2,6% secara tahunan dan memperkirakan inflasi inti akan berada di 3% plus minus 1%. "Kami menganggap mengendalikan inflasi inti dengan kebijakan moneter lebih efektif," kata dia.

Ke depan, keputusan suku bunga akan sangat bergantung pada data inflasi inti. "Di sisi lain, BI menormalisasi kebijakan moneter dengan menaikkan GWM rupiah," tutur Rully. 

Fakhrul mengatakan, BI belum mau mengambil risiko. Meski begitu, keputusan tersebut berpotensi terus menekan rupiah. "Jika rupiah melemah maka BI diharapkan bisa menaikkan BI 7-day-RR sebesar 100 bps menjadi 4,5% tahun ini," kata dia.

Analis CGS CIMB Sekuritas Indonesia Nazmi Idrus dalam riset memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali di sisa tahun ini, di mana masing-masing kenaikan mencapai 25 bps. Sehingga di akhir tahun suku bunga akan ada di 4,25% dan di semester satu 2023, suku bunga akan menjadi 5%. 

Kalau Rully masih percaya jika kurs rupiah masih akan terjaga dan ada di Rp 14.585 per dollar AS di akhir tahun ini, didukung dengan perbaikan ekonomi domestik. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo memperkirakan rupiah akan terjaga di level Rp 15.000. Sementara BI akan menaikkan suku bunga 25 bps untuk menjaga spread pada bulan depan. 

Baca Juga: Rupiah Berpeluang Menguat di Akhir Tahun

 

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA

Terpopuler