BI Mempertahankan Bunga Acuan, Arus Masuk Dana Asing ke Bursa Bertahan

Jumat, 18 Januari 2019 | 07:53 WIB
BI Mempertahankan Bunga Acuan, Arus Masuk Dana Asing  ke Bursa Bertahan
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pertama di 2019 mempertahankan kebijakan moneter ketat yang sudah berlangsung sejak November 2018.

Untuk menjaga stabilitas di pasar domestik, RDG BI mempertahankan bunga 7-day reverse repo rate sebesar 6%. Rapat yang berlangsung Rabu-Kamis kemarin juga mempertahankan bunga Suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing 5,25% dan 6,75%.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, keputusan tidak mengubah suku bunga bertujuan untuk menjaga daya tarik pasar keuangan domestik di mata investor, terutama investor asing. BI ingin Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tak timpang akibat defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang membengkak.

BI mencatat NPI hingga September 2018 defisit US$ 12,55 miliar, sedangkan CAD US$ 22,42 miliar. Bi berharap aliran dana asing yang mulai masuk ke pasar domestik harus dijaga agar NPI kembali surplus. "Ini juga untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan ke batas yang aman," ungkap Perry, usai RDG, Kamis (17/1).

Jika transaksi investor asing di bursa yang menjadi ukuran, kebijakan BI itu mendapat sambutan dari para pemilik modal di luar negeri. Posisi net buy investor asing di bursa yang sudah berlangsung sejak akhir 2018 berlanjut pada Kamis (17/1). Net buy investor asing kemarin senilai Rp 1,61 triliun.

Sejak awal tahun hingga 17 Januari 2018, total dana asing masuk ke pasar saham mencapai Rp 9,51 triliun. Pada saat bersamaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga melanjutkan penguatannya perdagangan, naik 0,16% atau 10.420 poin ke level 6.423,78.

BI juga melihat pertumbuhan ekonomi dunia melandai, meskipun ketidakpastian pasar keuangan mulai reda. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) 2019 diperkirakan melambat akibat pasar tenaga kerja yang makin ketat dan keterbatasan dukungan fiskal. Pertumbuhan ekonomi di Eropa juga diperkirakan melambat hingga dapat memengaruhi kecepatan normalisasi kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB).

Namun, BI belum berencana melonggarkan kebijakan moneter. "BI akan tetap hawkish, pre-emptive dan forward looking," jelas Perry.

Bagikan

Berita Terbaru

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 14:05 WIB

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun

Kesepakatan merger dan akuisisi di sektor keuangan melesat 56,3% secara tahunan, di saat total aktivitas merger dan akuisisi turun

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:01 WIB

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025

Nilai kesepakatan merger dan akuisisi yang terjadi sepanjang 2025 mencapai US$ 5,3 miliar, atau setara sekitar Rp 88,46 triliun

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:00 WIB

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)

Kombinasi pola pergerakan harga, indikator teknikal, serta strategi manajemen risiko menjadi faktor kunci yang kini diperhatikan pelaku pasar.

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 11:00 WIB

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026

Fokus pemerintah pada belanja sosial, program gizi, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok diyakini dapat memperbaiki likuiditas masyarakat.

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol
| Rabu, 31 Desember 2025 | 09:01 WIB

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2025                   

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:56 WIB

Target Gerai 2025 Tercapai, Aspirasi Hidup (ACES) Siap Geber Ekspansi di 2026

PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) telah merealisasikan pembukaan 27 toko baru di sepanjang tahun 2025.

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang
| Rabu, 31 Desember 2025 | 08:45 WIB

Akses Mineral Kritis untuk AS Belum Imbang

AS bakal mendapatkan keuntungan strategis sementara RI hanya mendapat pembebasan tarif              

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:48 WIB

Bangun Kosambi (CBDK) Suntik Modal Dua Anak Usaha Rp 2,79 Triliun

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mengumumkan dua transaksi afiliasi dengan nilai total Rp 2,79 triliun.

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar
| Rabu, 31 Desember 2025 | 07:45 WIB

Hari Terakhir Tahun 2025, Mayoritas Bursa Asia Diprediksi Bergerak Mendatar

Pergerakan pasar dipengaruhi kombinasi profit taking akhir tahun.Kewaspadaan jelang rilis PMI China, serta risiko geopolitik.

INDEKS BERITA

Terpopuler