ILUSTRASI. Aktivitas proyek pembangunan konstruksi gedung yang dikerjakan oleh PT Adhi Persada Gedung, anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) di Jakarta, Jumat (24/5). ADHI mengantongi kontrak baru Rp 5,6 triliun di kuartal | 2024. Perolehan kontrak baru hingga Maret 2024 didapat dari pekerjaan proyek bidang sumber daya air sebesar 59%, Proyek Gedung 33%, serta sisanya manufaktur, properti dan lainnya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/24/05/2024
Reporter: Leni Wandira, Sabrina Rhamadanty, Vina Elvira | Editor: Havid Vebri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdampak terhadap pembiayaan proyek konstruksi. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kini berada di kisaranĀ Rp 16.400-an.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero) atau HK, Adjib Al Hakim mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah mengakibatkan harga bahan baku impor, seperti besi, baja, semen, dan alat-alat berat yang diimpor akan meningkat. Kenaikan biaya tersebut berdampak langsung terhadap peningkatan biaya produksi secara keseluruhan.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.