Bisnis Data Menopang Emiten Telekomunikasi

Kamis, 09 Mei 2019 | 06:55 WIB
Bisnis Data Menopang Emiten Telekomunikasi
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan data makin kentara menjadi andalan emiten telekomunikasi untuk mendulang pendapatan. Sumbangan bisnis ini pada pendapatan bisa mencapai separuh, dengan pertumbuhan dua digit.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) misalnya, per kuartal I-2019, mencatatkan pendapatan dari bisnis digital (connectivity broadband dan layanan digital) sebesar Rp 23,83 triliun. Angka ini berkontribusi 68,4% terhadap total pendapatan perusahaan. Pendapatan ini meningkat 26,2% secara tahunan.

VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan, peningkatan pendapatan dari layanan data ini didorong oleh peningkatan lalulintas data dan jumlah pelanggan.

"Pelanggan beralih dari mengonsumsi teks, ke image, kemudian video. Dengan begitu, konsumsi bandwidth turut meningkat," kata dia, Rabu (8/5).

Sebagai informasi, jumlah pelanggan layanan seluler Telkomsel, anak usaha Telkom, mencapai 168,6 juta orang. Sebanyak 66% di antaranya ikut berlangganan paket data. Trafik data Telkomsel naik 56,6% dalam setahun.

PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga mencatatkan peningkatan pendapatan layanan data sebesar 25% secara tahunan menjadi Rp 4,63 triliun. Angka ini menyumbang 86% pada total pendapatan layanan (data, voice, SMS) XL Axiata yang sebesar Rp 5,38 triliun pada periode tersebut.

Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan akan terus memperluas infrastruktur jaringan data ke berbagai wilayah di Indonesia. Sebelumnya, Dian mengutarakan optimisme tahun ini pasar seluler akan mengalami pemulihan

Ia menyebut bisnis layanan data terutama akan pulih karena adanya peningkatan trafik yang cukup kuat. "Di 2019, diperkirakan trafik data XL Axiata meningkat 60% dibanding tahun lalu," kata Dian.

Sementara itu, PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) akan mengandalkan layanan data untuk membantu membalikkan rugi menjadi untung di tahun ini. Sekadar informasi, akhir tahun lalu, ISAT mencatat rugi Rp 2,4 triliun.

Di antara sumber pendapatannya, hanya lini multimedia, komunikasi data, internet yang turun paling kecil, yaitu 3,1% di tahun lalu. Sedangkan pendapatan dari layanan non-data terpangkas 20%.

Penyebabnya, kinerja layanan data mencatat pertumbuhan positif 6% di kuartal akhir 2018. Ini mendorong pertumbuhan pendapatan keseluruhan 11% di kuartal IV-2018.

"Pertumbuhan ini diakibatkan oleh inisiatif penyesuaian harga yang dimulai pada semester II-2018, serta didukung oleh peningkatan volume data trafik," kata Group Head Corporate Communications Indosat Turina Farouk. Menurut dia, secara industri, bisnis layanan data hingga akhir tahun akan terus bertumbuh seiring dengan tren digital masyarakat Indonesia.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Mulai Kembali Masuk ke Instrumen Reksadana
| Selasa, 20 Mei 2025 | 10:58 WIB

Investor Mulai Kembali Masuk ke Instrumen Reksadana

Berdasarkan data OJK, NAB reksadana pada April 2025 tumbuh 1,65% secara bulanan alias month on month (mom) menjadi Rp Rp 505,83 triliun.

Menakar Peluang Cuan dari Delapan Emiten IDX High Dividend 20 yang Belum Bagi Dividen
| Selasa, 20 Mei 2025 | 10:19 WIB

Menakar Peluang Cuan dari Delapan Emiten IDX High Dividend 20 yang Belum Bagi Dividen

Para emiten tersebut baru akan memutuskan penggunaan laba bersih tahun 2024 dalam RUPST pada akhir Mei 2025 hingga pertengahan Juni 2025.​

Profit 25,83% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (20 Mei 2025)
| Selasa, 20 Mei 2025 | 09:06 WIB

Profit 25,83% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (20 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (20 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 25,83% jika menjual hari ini.

GGRM Suntik Dana untuk Proyek Jalan Tol, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 20 Mei 2025 | 07:43 WIB

GGRM Suntik Dana untuk Proyek Jalan Tol, Simak Rekomendasi Sahamnya

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) misalnya, menyuntikkan modal ke anak usaha, yakni PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT) senilai Rp 1,5 triliun.

TOBA Agresif Kurangi Portofolio Bisnis Energi Fosil
| Selasa, 20 Mei 2025 | 07:39 WIB

TOBA Agresif Kurangi Portofolio Bisnis Energi Fosil

TOBA menjual seluruh saham yang dimilikinya di PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), sebagai pengelola PLTU Sulbagut-1 2x50 megawatt (MW).

Menang PK, Alex Denni Eks Deputi KemenPAN-RB: Momentum Pembenahan Sistem Peradilan
| Selasa, 20 Mei 2025 | 07:39 WIB

Menang PK, Alex Denni Eks Deputi KemenPAN-RB: Momentum Pembenahan Sistem Peradilan

Majelis Hakim mengabulkan permohonan PK yang diajukan oleh Alex Denni dan membatalkan putusan Mahkamah Agung.

Valuasi IHSG Murah, Dana Asing Kembali Masuk ke Pasar Saham
| Selasa, 20 Mei 2025 | 07:34 WIB

Valuasi IHSG Murah, Dana Asing Kembali Masuk ke Pasar Saham

Valuasi Price to earning ratio (PER) IHSG sudah berada di bawah standar deviasi rata-rata 10 tahun terakhir

Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Ekspansi Menambah Toko Luar Jawa
| Selasa, 20 Mei 2025 | 07:15 WIB

Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Ekspansi Menambah Toko Luar Jawa

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berfokus pada produk dan toko yang bermargin tinggi untuk mendongkrak kinerja

Bank Digital di Tanah Air Punya Ruang Besar Memacu Penyaluran Kredit
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:30 WIB

Bank Digital di Tanah Air Punya Ruang Besar Memacu Penyaluran Kredit

Perbankan digital di Tanah Air tercatat masih memiliki ruang besar melakukan ekspansi kredit karena CAR tinggi

Kinerja Bank Menggeliat, Kendati Tantangan Ketat
| Selasa, 20 Mei 2025 | 06:20 WIB

Kinerja Bank Menggeliat, Kendati Tantangan Ketat

Ada sinyal positif dari sektor perbankan di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih tinggi. Perbankan berpotensi mencetak perbaikan kinerja 

INDEKS BERITA

Terpopuler