Bisnis Ferrero di Tangan Generasi Ketiga, Diterpa Aneka Isu Hingga Kinder Salmonella

Jumat, 15 April 2022 | 14:22 WIB
Bisnis Ferrero di Tangan Generasi Ketiga, Diterpa Aneka Isu Hingga Kinder Salmonella
[ILUSTRASI. INFOGRAFIK: Perjalanan bisnis Ferrero. Data: Anastasia Lilin/Grafik: Afrindo Mukti.]
Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen cokelat terbesar kedua gobal yakni Ferrero International S.A., sedang diterpa isu negatif terkait dengan potensi kontaminasi Bakteri Salmonella dalam produk Kinder. Namun di tangan generasi ketiga, Samonella sebenarnya bukan isu negatif pertama bagi Ferrero yang juga disebut oleh media sebagai salah satu perusahaan paling rahasia di dunia.

Pada Hari Selasa (12/4) menurut pemberitaan Reuters, Ferrero meminta para konsumen Amerika Serikat (AS) untuk membuang Kinder Happy Moments Milk Chocolate and Crispy Wafers dengan tanggal konsumsi terbaik (best by date) 18 Juli 2022 dan Kinder Mix Chocolate Treats Basket dengan best by date 30 Juli 2022. Penarikan itu tidak mempengaruhi produk Kinder lain yang didistribusikan atau dijual oleh cabang Ferrero AS. 

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan

Berita Terbaru

Sebelas Saham Naik Kelas ke Papan Utama, Simak Prospeknya
| Selasa, 25 November 2025 | 07:00 WIB

Sebelas Saham Naik Kelas ke Papan Utama, Simak Prospeknya

Pemerintah kini tengah menggodok Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Dilema Pertumbuhan Delapan Persen
| Selasa, 25 November 2025 | 07:00 WIB

Dilema Pertumbuhan Delapan Persen

Efek ekonomi dari proyek tiga juta unit rumah per tahunnya bisa besar bila diwujudkan dengan benar.​

Pelita Air Siapkan Armada Baru Sambut Nataru
| Selasa, 25 November 2025 | 06:59 WIB

Pelita Air Siapkan Armada Baru Sambut Nataru

Langkah ini semakin mempertegas komitmen Pelita Air dalam menjalankan roadmap pengembangan armada secara berkelanjutan

Shell Disebut Susul Vivo & AKR Dapat BBM
| Selasa, 25 November 2025 | 06:57 WIB

Shell Disebut Susul Vivo & AKR Dapat BBM

Pertamina Patra Niaga memastikan proses pemenuhan pasokan dilakukan melalui tahapan negosiasi kebutuhan.

Menakar Efek Demutualisasi Bursa Efek Indonesia
| Selasa, 25 November 2025 | 06:56 WIB

Menakar Efek Demutualisasi Bursa Efek Indonesia

Pemerintah kini tengah menggodok Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Daya Beli Loyo, Target Penjualan Mobil Dipangkas
| Selasa, 25 November 2025 | 06:55 WIB

Daya Beli Loyo, Target Penjualan Mobil Dipangkas

Gaikindokini melihat capaian realistis berada di kisaran 800.000 unit mengikuti tren pasar yang masih tertahan oleh tekanan ekonomi.

Izin Tambang Pasir  Ditarik Kembali ke Pusat
| Selasa, 25 November 2025 | 06:54 WIB

Izin Tambang Pasir Ditarik Kembali ke Pusat

Menteri Bahlil sebut: izin pasir kuarsa dan pasir silika menjadi kedok untuk menambang timah secara ilegal

Ada Peluang Penguatan Usai IHSG Cetak Rekor
| Selasa, 25 November 2025 | 06:54 WIB

Ada Peluang Penguatan Usai IHSG Cetak Rekor

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju kencang dan menyentuh rekor tertinggi baru atau all time high (ATH) pada perdagangan Senin (24/11). 

Jalan Lempang Ormas Merambah Bisnis Tambang
| Selasa, 25 November 2025 | 06:49 WIB

Jalan Lempang Ormas Merambah Bisnis Tambang

Atur batas maksimal lahan tambang, Ormas bisa kuasai perusahaan tambang minimal 67% dan bisa bekerja sama dengan investor

Rupiah Terangkat Pelemahan Indeks Dolar
| Selasa, 25 November 2025 | 06:35 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Indeks Dolar

Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (24/11) ke level Rp 16.699 per dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler