BPJS Kesehatan Hadapi Potensi Defisit Rp 20 Triliun

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terancam mengalami defisit hingga Rp 20 triliun pada tahun ini seiring estimasi belanja program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebesar Rp 176 triliun. Bila tak segera dicari solusi, badan sosial eks PT Askes ini menghadapi ancaman gagal bayar.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan defisit ini terjadi karena klaim JKN yang dibayarkan lebih besar ketimbang premi yang diterima dari peserta. Menurut hitungan dia, potensi gagal bayar masih bisa dihindari setidaknya sampai tahun 2026.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukKontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.