Brexit Ditunda Hingga Oktober, Uni Eropa Minta Inggris Manfaatkan Waktu

Kamis, 11 April 2019 | 19:57 WIB
Brexit Ditunda Hingga Oktober, Uni Eropa Minta Inggris Manfaatkan Waktu
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Rencana Inggris untuk hengkang dari Uni Eropa masih berliku. Setelah perundingan alot di Brussels, Belgia, para pemimpin Uni Eropa memberi kesempatan kepada Inggris hingga enam bulan untuk meninggalkan blok itu. 

Kesepakatan puncak di Brussels pada Kamis dini hari menyatakan bahwa Inggris punya waktu keluar dari blok Uni Eropa setidaknya hingga 31 Oktober mendatang. Penawaran ini, paling tidak bakal memberi nafas tambahan untuk Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk menuntaskan permasalahan soal Brexit. 

May sendiri berjanji akan terus mencari dukungan dari parlemen, setelah tiga kali proposalnya ditolak. Dalam pertemuan dengan para pemimpin Uni Eropa, Kanselir Jerman Angela Merkel bersikeras mengatakan Inggris tak akan dipaksa keluar. Menurut dia, Brexit tanpa kesepakatan (no deal) bisa membuat kacau keadaan dan harus dihindari jika memungkinkan. 

Ketua Dewan Eropa Donald Tusk berharap dengan perpanjangan ini, Inggris sebaiknya memanfaatkan waktu untuk menemukan solusi terbaik atas rencana Brexit. May juga harus berjanji agar tidak mengganggu keputusan penting di Uni Eropa sebelum Inggris hengkang dari blok itu. Dengan begitu, Inggris harus mengikuti pemilihan umum (pemilu) Eropa akhir Mei mendatang. 

Nah, jika May gagal memenangkan suara parlemen dalam perjanjian, atau gagal mengadakan pemilihan, Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan pada 1 Juni. 

"Saya tahu banyak orang yang frustrasi bahwa saya harus meminta perpanjangan ini," katanya kepada wartawan, seperti dikutip Reuters, Kamis (11/4). “Tapi pilihan yang kita hadapi saat ini sangat jelas dan jadwal waktunya jelas. Jadi kita sekarang harus maju selangkah dengan upaya kita untuk mencapai konsensus pada kesepakatan yang menjadi kepentingan nasional, ” tambahnya. 

Tusk, mantan perdana menteri Polandia yang telah lama berusaha membuka pintu bagi warga Inggris untuk berubah pikiran dan tetap tinggal, mengatakan, penundaan itu memberi waktu bagi London untuk meratifikasi kesepakatan May.

Selain itu, penundanaan ini memberi kesempatan bagi Inggris untuk mengubah elemen-elemen hubungan Uni Eropa dengan Inggris di masa depan dengan keinginan Buruh, atau bahkan memberikan kesempatan untuk "membatalkan Brexit".

Bagikan

Berita Terbaru

Perbandingan IHSG vs Indeks-Indeks Saham ASEAN Saat Tembus 7000 dan Proyeksinya
| Jumat, 16 Mei 2025 | 17:02 WIB

Perbandingan IHSG vs Indeks-Indeks Saham ASEAN Saat Tembus 7000 dan Proyeksinya

Pertumbuhan IHSG pada perdagangan 15 Mei 2025 ditopang oleh aksi beli bersih (net buy)  investor asing sebesar Rp 1,68 triliun.

Konsisten Potek Keuntungan, Pemegang Saham Bersiap Menadah Dividen TLKM
| Jumat, 16 Mei 2025 | 16:00 WIB

Konsisten Potek Keuntungan, Pemegang Saham Bersiap Menadah Dividen TLKM

CGS International memprediksi dividend yield PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) akan berada di 6,84% pada 2025 dan 7,13% di 2026.

Ini Gambaran Jumlah Jemaah Haji Berdasarkan Provinsi
| Jumat, 16 Mei 2025 | 15:46 WIB

Ini Gambaran Jumlah Jemaah Haji Berdasarkan Provinsi

Secara keseluruhan, sebanyak 221.000 orang jemaah haji akan diberangkatkan di tahun ini dari seluruh embarkasi Indonesia.

Pemerintah Diminta Menggelontorkan Lagi Insentif  Agar Ekonomi Bergulir
| Jumat, 16 Mei 2025 | 15:00 WIB

Pemerintah Diminta Menggelontorkan Lagi Insentif Agar Ekonomi Bergulir

Insentif yang diharapkan terutama yang bisa mengungkit konsumsi rumahtangga dan membuat dunia usaha bergeliat lagi.​

Kepemilikan Asing di SBN Naik, BI Masih Jadi Kreditur Terbesar Pemerintah
| Jumat, 16 Mei 2025 | 14:47 WIB

Kepemilikan Asing di SBN Naik, BI Masih Jadi Kreditur Terbesar Pemerintah

Kepemilikan SBN oleh investor asing kembali mencapai Rp 906,96 triliun yang merupakan level tertinggi sejak 2021.

Dua Anak Usaha BUMN Karya Digugat PKPU di Dua Pekan Pertama Mei 2025
| Jumat, 16 Mei 2025 | 14:00 WIB

Dua Anak Usaha BUMN Karya Digugat PKPU di Dua Pekan Pertama Mei 2025

Selain PT PP Urban, gugatan PKPU juga menghampiri PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

Hingga Akhir Maret 2025, APBN Sudah Mencetak Defisit Sebesar Rp 104 Triliun
| Jumat, 16 Mei 2025 | 13:00 WIB

Hingga Akhir Maret 2025, APBN Sudah Mencetak Defisit Sebesar Rp 104 Triliun

Jika penerimaan masih seret, sementara pemerintah tak melakukan penghematan pengeluaran yang masif, defisit APBN 2025 berpotensi lebih dari 3%.

Pertumbuhan Paylater atau BNPL yang Melambat, Diproyeksikan Bakal Berlanjut
| Jumat, 16 Mei 2025 | 12:00 WIB

Pertumbuhan Paylater atau BNPL yang Melambat, Diproyeksikan Bakal Berlanjut

Penurunan paylater mencerminkan sikap kehati-hatian baik dari sisi penawaran (bank dan perusahaan pembiayaan) maupun permintaan.

RUPSLB Hari Ini, Gelael Pratama dan Anthoni Salim Bakal Tambah Modal KFC
| Jumat, 16 Mei 2025 | 11:03 WIB

RUPSLB Hari Ini, Gelael Pratama dan Anthoni Salim Bakal Tambah Modal KFC

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) bakal menerbitkan 533.333.334 saham baru melalui skema private placement.

Wajib Pajak Hasil Ekstensifikasi Menyusut
| Jumat, 16 Mei 2025 | 11:00 WIB

Wajib Pajak Hasil Ekstensifikasi Menyusut

Berdasarkan perhitungan KONTAN, dari data Kemkeu, rata-rata pertumbuhan penerimaan pajak periode 2020 hingga 2023 mencapai 9,28% per tahun.

INDEKS BERITA

Terpopuler