BUMN Holding Outlooks: Danareksa Merambah Investasi Air Bersih dan PLTS

Selasa, 14 November 2023 | 09:13 WIB
BUMN Holding Outlooks: Danareksa Merambah Investasi Air Bersih dan PLTS
[ILUSTRASI. Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Holding BUMN investasi, Danareksa akan menyalurkan pembiayaan senilai Rp 3 triliun untuk proyek infrastruktur air bersih di Kota Bandung, Jawa Barat. Pendanaan yang bersumber dari Indonesia Water Fund (IWF) ini fokus mendorong peningkatan infrastruktur air bersih di berbagai daerah.

Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi menjelaskan, sumber pendanaan IWF melibatkan juga pemerintah daerah dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Skema pendanaan ini diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa yang beranggotakan Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2.

Pada tahap awal, IWF akan mengelola dana US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun. "Dana itu akan digunakan untuk pemanfaatan air bersih masyarakat dan ke kawasan industri. Jadi, berbagai macam kita tuju," ujarnya dalam acara webinar bertajuk BUMN Holding Outlooks 2024 yang diadakan Universitas Padjadjaran, Senin (13/11).

Yadi mengungkapkan, proyek IWF akan diawali dengan membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kota Bandung sebanyak 3.500 liter per detik. IWF akan berinvestasi di sisi hulu maupun sisi  hilir, mulai dari transmisi hingga distribusi, dengan proyeksi investasi mencapai sebesar Rp 3 triliun.

Kerja sama ini dilakukan antara Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II dengan Perumda Tirtawening. Tahun ini, Danareksa menargetkan penyaluran dana IWF senilai Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun.

"Target kami tahun ini berdasarkan key performance indicator (KPI) sebesar Rp 1 triliun sampai Rp 1,5 triliun, di tahun depan kira-kira akan sama," ujarnya.

Selain di Bandung, Danareksa juga melihat penyaluran IWF di wilayah lain. Salah satunya di Malang, Jawa Timur. Dia menjelaskan, pemilihan daerah berdasarkan tingkat kelayakan. Juga mempertimbangkan komitmen dan kemudahan kerja sama dengan pemerintah daerah dan PDAM setempat.

Danareksa juga berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di aset waduk yang dimilkinya. Sebagai catatan, Perum  Jasa Tirta II mengelola waduk terbesar di Asia Tenggara dengan volume 3 miliar meter kubik.

Pengembangan energi baru  dan terbarukan merupakan salah satu agenda transformasi bisnis yang menjadi fokus Jasa Tirta II.

Yadi menjelaskan, Danareksa akan melakukan klasterisasi program strategis yang akan dikerjakan. Selain sektor energi baru dan terbarukan, juga meliputi pengembangan pariwisata berbasis sumber daya alam.

Di sektor energi terbarukan, Danareksa akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga matahari sistem terapung di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat. Pembangkit energi terbarukan ini merupakan bagian dari upaya mengoptimalkan fungsi waduk.

"PLTS terapung potensinya sangat besar karena sudah ada peraturan yang tadinya pemanfaatan permukaan air hanya 5%, sekarang boleh 20%. Sehingga, potensi pembangkit listrik dari solar panel sangat besar," ujarnya.

Melalui optimalisasi waduk, Danareksa juga sekaligus dapat berpartisipasi mengembangkan energi baru terbarukan di Indonesia. Sebelumnya pada tahun 2019, Jasa Tirta II  juga telah menjajaki kerjasama pengembangan potensi  pembangkit listrik tenaga surya terapung, dengan International Company For Water And Power Projects (ACWA Power).

ACWA Power merupakan perusahaan asal dari Dubai, Uni Emirat Arab yang bergerak di bidang usaha sebagai pengembang, investor dan operator untuk pembangkit listrik dan air desalinasi.

ACWA Power biasa menangani proyek-proyek pembangkit listrik dan air bersih. Termasuk juga pengembangan energi terbarukan melalui Solar PV yang terpasang di atas permukaan air.
Arfyana Citra Rahayu

Bagikan

Berita Terbaru

Manis Gurih Gudeg Eyangyang Pas Di Lidah
| Senin, 18 November 2024 | 07:32 WIB

Manis Gurih Gudeg Eyangyang Pas Di Lidah

Kekhasan cita rasa racikan Eyang Martin ini, ternyata berhasil memuaskan lidah orang yang kangen makan gudeg.

Raih Laba dari Upaya Menjaring Data
| Senin, 18 November 2024 | 07:30 WIB

Raih Laba dari Upaya Menjaring Data

Data semakin penting di era transformasi digital. Perusahaan riset dan survei pengolah data sangat diperlukan. 

Gosok Laba dari Jasa Cuci Sepatu
| Senin, 18 November 2024 | 07:27 WIB

Gosok Laba dari Jasa Cuci Sepatu

Peluang usaha cuci dan perawatan sepatu kian menjanjikan. Dengan tarif terjangkau dan adanya layanan antar jemput.

Adu Lengkap Layanan demi Menjaring Nasabah
| Senin, 18 November 2024 | 07:24 WIB

Adu Lengkap Layanan demi Menjaring Nasabah

Demi merasakan layanan perbankan di online seperti di cabang, setiap tahun bank meluncurkan fitur-fitur baru.

Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Kebut Penjualan Mobil Bekas
| Senin, 18 November 2024 | 07:20 WIB

Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Kebut Penjualan Mobil Bekas

Pertumbuhan penjualan mobil bekas MPMX sebesar 6% yoy dengan capaian 2.700 unit, terutama dari mobil komersial

Kios Pangan Untuk Antisipasi Lonjakan Harga
| Senin, 18 November 2024 | 07:15 WIB

Kios Pangan Untuk Antisipasi Lonjakan Harga

Badan Pangan Nasional (Bapanas) sudah menggelar sebanyak 438 kali kios pangan untuk meredam lonjakan harga pangan.

Prospek Emiten Semen Tak Kelabu Lagi
| Senin, 18 November 2024 | 06:30 WIB

Prospek Emiten Semen Tak Kelabu Lagi

Saham emiten semen terangkat sentimen program pembangunan 3 juta rumah karena bakal meningkatkan permintaan semen

Defisit Transaksi Berjalan Melebar Hingga Tahun 2025
| Senin, 18 November 2024 | 06:13 WIB

Defisit Transaksi Berjalan Melebar Hingga Tahun 2025

Pada kuartal III-2024,defisit transaksi berjalan alias CAD diperkirakan melebar dibanding kuartal sebelumnya.

Tiru Singapura, RI Bisa Hemat Anggaran Negara Hingga 40%
| Senin, 18 November 2024 | 06:10 WIB

Tiru Singapura, RI Bisa Hemat Anggaran Negara Hingga 40%

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut B. Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia bisa menghemat anggaran negara mencapai kisaran 30% hingga 40%

Reksadana Offshore Terangkat Penguatan Dolar AS
| Senin, 18 November 2024 | 06:00 WIB

Reksadana Offshore Terangkat Penguatan Dolar AS

Penguatan dolar AS dan kinerja saham AS menjadi katalis positif. Penguatan kurs dolar AS meningkatkan nilai investasi dalam mata uang lokal. 

INDEKS BERITA

Terpopuler