Bunga Acuan Naik, Imbal Hasil Reksadana Terproteksi Terkerek

Rabu, 05 Oktober 2022 | 04:45 WIB
Bunga Acuan Naik, Imbal Hasil Reksadana Terproteksi Terkerek
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan bunga acuan tidak memudarkan daya tarik reksadana terproteksi. Pasalnya, surat utang yang menjadi aset dasar reksadana terproteksi juga memberi kupon lebih besar. 

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengatakan, ke depan bunga reksadana terproteksi bisa meningkat seiring kenaikan suku bunga. "Mungkin akan ada kenaikan imbal hasil antara 0,25%-0,75% tergantung rating underlying dari reksadana," terang dia. 

Dimas bilang, sulit memberikan target return reksadana terproteksi mengingat beragam underlying yang digunakan. Sementara, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan imbal hasil reksadana terproteksi masih menarik, terutama untuk investor ritel. 

Baca Juga: Ekonomi Dibayangi Resesi, Simak Strategi Investasi dari Ajaib Sekuritas

Alasan dia, investasi yang dibutuhkan reksadana terproteksi terbilang mini, sementara imbal hasil yang diberikan mirip seperti obligasi. 

Sebagai gambaran, kupon obligasi rating AAA sekitar 7%-8%, AA- dan A bisa 8%-10% dan BBB double digit.

PT STAR Asset Management (STAR AM) membuktikan peminat reksadana terproteksi cukup besar. Pada Selasa (4/10), STAR AM mengumumkan reksadana terproteksi yang diramunya, yaitu STAR Protected XVIII telah terjual Rp 203,1 miliar kepada 222 nasabah Bank Sinarmas. 

Direktur Bisnis Bank Sinarmas Miko Andidjaja menjelaskan, reksadana STAR Protected XVIII menawarkan imbal hasil 6% per tahun yang dibayar setiap 3 bulan dengan window redemption setelah satu tahun tiga bulan sejak tanggal emisi. Produk bertenor tiga tahun, atau jatuh tempo pada 24 Mei 2025. 

Chief Marketing Officer STAR Asset Management Hanif Mantiq mengatakan, reksadana ini menyasar pasar high net grup client dengan pocket size investasi Rp 500 juta.  

Reksadana ini menempatkan dana di obligasi berkelanjutan I Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry tahap II tahun 2022 seri B yang mendapat rating idA dari Pefindo. Lalu, obligasi berkelanjutan III Adhi Karya Tahap III tahun 2022 Seri A dengan rating idA- dari Pefindo.

Baca Juga: STAR AM dan Bank Sinarmas Jual STAR Protected XVIII Dengan Imbal Hasil 6%

 

Bagikan

Berita Terbaru

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

Prospek Bisnis Pembiayaan Masih Alot
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:04 WIB

Prospek Bisnis Pembiayaan Masih Alot

OJK catat piutang multifinance melambat di Sep 2025. Industri siapkan strategi hadapi tantangan 2026, termasuk kredit kendaraan & paylater.

INDEKS BERITA

Terpopuler