Bunga Naik, Prospek Reksadana Pasar Uang Makin Terangkat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS) masih bersikap hawkish hingga tahun depan dalam menyusun kebijakan moneter. Ini akan menguntungkan bagi investasi reksadana pasar uang. Kenaikan suku bunga agresif AS bisa diikuti negara lain, termasuk Indonesia, sehingga imbal hasil reksadana pasar uang bakal makin tinggi.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, reksadana pasar uang juga menarik dibandingkan deposito. Meskipun manajer investasi menempatkan dana di deposito, biasanya manajer investasi akan mendapat bunga khusus.
Jadi, MI bisa mendapatkan bunga yang lebih menarik. "Tapi investor perlu memperhatikan besaran dana kelolaan pada reksadana pasar uang," kata Arjun.
Baca Juga: Lakukan Pendekatan Berbasis Value Investing, Panin AM Cetak Return Reksadana Positif
Selain itu, pajak reksadana pasar uang lebih rendah dibanding pajak deposito. Faktor pajak ini juga menjadi poin yang menguntungkan bagi investor. Keuntungan bersih investasi di reksadana pasar uang lebih besar ketimbang investasi di deposito.
CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Surya Putra menambahkan, reksadana pasar uang juga bisa menempatkan dana di obligasi jangka pendek di bawah satu tahun. Pencairan reksadana pasar uang juga bisa dilakukan setiap saat tanpa harus dikunci.
Ini berbeda dengan jika nasabah menempatkan di deposito dengan periode tertentu. Biasanya ada penalti jika dana dicairkan lebih awal.
Reksadana pasar uang bisa menjadi alternatif diversifikasi sebelum menempatkan dana di aset berisiko yang lain. Arjun menambahkan, reksadana juga menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang tidak punya waktu untuk menganalia instrumen sendiri ataupun belum punya pemahaman yang memadai.
Menurut Guntur, reksadana pasar uang juga cocok bagi menjadi investor pemula atau konservatif karena tipenya mirip deposito. "Manajer investasi juga memiliki keahlian pengelolaan lebih baik. Jadi, investor bukan hanya sekadar mencari akses terhadap instrumen, tapi juga pengelolaan portofolio oleh ahli di bidangnya," kata dia.
Baca Juga: Obligasi Pemerintah dan Reksadana Pendapatan Tetap Jadi Pilihan Investasi di 2023