ILUSTRASI. Moody's Investors Service dalam laporan terbarunya menjelaskan guncangan kemampuan konsumsi yang dipicu pandemi Covid-19 akan mendorong kontraksi ekonomi. KONTAN/Carolus Agus Waluyo
Reporter: Bidara Pink, Siti Masitoh | Editor: Adinda Ade Mustami
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Lembaga pemeringkat internasional Moody's mengingatkan dampak kenaikan suku bunga bank-bank sentral di dunia. Kebijakan moneter ketat oleh bank sentral tersebut bisa membuat bunga utang pemerintah Indonesia membengkak.
Analis Senior Moody’s Anushka Shah, dalam laporannya, memperkirakan, rasio pembayaran beban bunga utang Indonesia ke depan bisa mencapai 18% terhadap pendapatan negara. Angka ini jauh lebih tinggi dari median rasio negara-negara dengan peringkat utang yang sama, yang hanya sekitar 8%.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.