Bursa Saham AS Rontok, Tertekan Prospek Ekonomi Global yang Suram

Rabu, 23 Januari 2019 | 05:57 WIB
Bursa Saham AS Rontok, Tertekan Prospek Ekonomi Global yang Suram
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada hari Selasa (22/1), menghentikan reli empat hari terakhir. Prospek pertumbuhan ekonomi global yang suram, kekhawatiran perdagangan, serta perkiraan perusahaan yang mengecewakan meredam sentimen positif yang mewarnai bursa pekan lalu.

Sebenarnya ketiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) sempat mengurangi penurunan setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow membantah laporan oleh Financial Times bahwa administrasi Trump membatalkan pembicaraan perdagangan persiapan dengan China.

Namun S&P 500, Nasdaq, dan Dow tetap membukukan persentase penurunan harian terbesar sejak 3 Januari.

Pada hari Senin, Dana Moneter Internasional memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi global 2019-nya. China kebetulan juga mengkonfirmasi tingkat pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam 28 tahun.

"Tampaknya ada banyak berita negatif mengenai ekonomi global dan China, sedangkan laporan laba perusahaan hari ini tidak bisa mengimbangi itu," kata Chuck Carlson, kepala eksekutif di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.

"Banyak perusahaan mengeliarkan laporan pendapatan minggu ini. Itu akan menjadi pertempuran antara pendapatan dan persepsi tentang apa yang terjadi di China dan pasar global," tambah Carlson.

Berita Cina yang suram membetot harga saham produsen chip lebih rendah. Philadelphia SE Semiconductor index turun 2,9%.

Masing-masing stok "anggota" FAANG (Facebook Inc, Apple Inc, Amazon.com, Netflix Inc dan induk Google Alphabet Inc) juga berakhir turun antara 1,6% dan 4,1%.

Kekhawatiran akan melambatnya kinerja emiten meningkat karena perusahaan-perusahaan yang membukukan hasil kuartal keempat memberikan proyeksi ke depan yang mengecewakan.

Johnson & Johnson turun 1,4% setelah perkiraan penjualan 2019 jatuh jauh dari ekspektasi analis.

Saham Stanley Black & Decker Inc jatuh 15,5% setelah perkiraan 2019 yang mengecewakan.

Dow Jones Industrial Average turun 301,87 poin (-1,22%) ke 24.404,48. S&P 500 kehilangan 37,81 poin (-1,42%) menjadi 2.632,9. Adapun Nasdaq Composite turun 136,87 poin (-1,91%) ke 7.020,36.

Kecuali sektor utilitas, seluruh sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah. Industri, energi, layanan komunikasi dan kebijaksanaan konsumen memiliki persentase kerugian terbesar.

Dengan lebih dari 12 persen perusahaan S&P 500 telah melaporkan kinerja mereka ini, sekitar 78,7% di antaranya melampaui ekspektasi. Namun para analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan emiten-emiten S&P 500 kuartal keempat sebesar hanya 14,1%; turun dari 20,1% pada 1 Oktober, menurut data Refinitiv.

Volume perdagangan saham mencapai 7,97 miliar saham, lebih kecil dibandingkan rata-rata 8,24 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA