Cadangan Devisa China di April Alami Penurunan Bulanan Terbesar Sejak November 2016

Sabtu, 07 Mei 2022 | 18:33 WIB
Cadangan Devisa China di April Alami Penurunan Bulanan Terbesar Sejak November 2016
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Ilustrasi uang kertas U.S. $100 dan uang kertas 100 yuan, Beijing, China, 21 Januari 2016. REUTERS/Jason Lee/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Cadangan devisa China terpangkas US$ 68 miliar di bulan April, demikian ditunjukkan data yang dipublikasi otoritas pada Sabtu. Penurunan terbesar selama lima setengah tahun terakhir itu terjadi karena kenaikan nilai tukar dolar di saat investor asing membuang saham China terpicu kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi.

Cadangan devisa negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu turun menjadi US$ 3,12 triliun per April, dibandingkan posisi per Maret, yaitu US$ 3,188 triliun. Itu merupakan penurunan bulanan terbesar sejak November 2016.

Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan cadangan turun menjadi US$ 3,133 triliun pada bulan April.

Administrasi Valuta Asing Negara (SAFE) mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa penyebab utama cadangan devisa turun hingga 2% pada April adalah penguatan dolar terhadap valuta utama lain serta perubahan harga aset global.

Baca Juga: Harga Minyak Naik 1,5% di Tengah Kekhawatiran Pasokan

"Pada April 2022, dana lintas batas China secara umum melanjutkan tren arus masuk bersih, dan penawaran dan permintaan di pasar valuta asing domestik pada dasarnya tetap seimbang," kata SAFE.

Nilai tukar yuan terhadap dolar merosot 4% sepanjang April. Sementara dolar menguat 5% terhadap sekeranjang valuta utama lain di periode yang sama.

Investor luar negeri memperpanjang penjualan saham China hingga April di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang dampak lockdown Covid-19 yang berkepanjangan dan dampak perang Ukraina-Rusia.

Cadangan devisa China turun US$ 130 miliar dalam empat bulan pertama, data resmi menunjukkan. Pada tahun sebelumnya, cadangan devisa mengalami peningkatan US$ 33,6 miliar.

China memegang 62,64 juta troy ons emas batangan murni pada akhir April, tidak berubah sebulan sebelumnya. Nilai cadangan emas China turun menjadi US$ 119,73 miliar pada akhir April dari US$ 121,66 miliar pada akhir Maret.

Bagikan

Berita Terbaru

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak
| Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04 WIB

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak

Reli IHSG yang beberapa kali menembus rekor tertinggi, tak lepas dari meningkatnya aktivitas investor ritel, termasuk dari kelompok usia muda

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:59 WIB

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO

Sebagian besar dana IPO terserap untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pembangunan infrastruktur fisik. 

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43 WIB

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan periode non-cancellation pada sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan mulai 15 Desember 2025

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:39 WIB

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi

Meskipun trafik data naik, emiten sektor telekomunikasih masih dibayangi persaingan harga yang ketat

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

INDEKS BERITA

Terpopuler