Cari Cuan di Bioskop, Raja Sinetron Berburu Dana di Papan Bursa

Minggu, 30 April 2023 | 05:52 WIB
 Cari Cuan di Bioskop, Raja Sinetron Berburu Dana di Papan Bursa
[ILUSTRASI. Founder & Komisaris Utama PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) Raam Punjabi saat Due Diligance & Public Expose rencana IPO, Rabu (12/4/2023).]
Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Tahun 2022 lalu, jumlah penonton bioskop mencapai 56,9 juta penonton. Angka ini ciut sedikit ketimbang jumlah penonton bioskop sebelum pandemi tahun 2019, yang sebanyak 60 juta penonton. Jumlah penonton tersebut tentu menjadi kabar menggembirakan bagi pengusaha bioskop, yang dua tahun sebelumnya kerap menggulung layar karena pandemi Covid19.

Melihat animo penonton, pengusaha hiburan layar lebar mulai bersemangat membentangkan layar. Agar bisa menambah layar, perusahaan bioskop mulai atur strategi keuangan mereka. Tentu ada beragam cara yang bisa mereka lakukan, mulai dari merogoh kocek perseroan hingga meminjam dana ke perbankan.

Pilihan lainnya adalah melakukan initial public offering (IPO) dengan melepas saham di bursa. Cara inilah yang kini ditempuh oleh PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM), pemilik jaringan bioskop Platinum Cineplex yang sudah berdiri sejak 2013.

Saat ini, Platinum Cineplex ada 10 cabang yang mayoritas hadir di kota-kota kedua seperti Ambon, Bitung, Baturaja, Lahat, Kolaka, Palopo, Magelang, Majenang, Sidoarjo dan Solo dengan jumlah 32 layar. Asal tahu saja, RAAM yang sejatinya memiliki bisnis utama production house itu juga berencana menambah layar di kota-kota lainnya dari pennjualan saham itu.

Jika tak ada aral melintang, RAAM akan melepas saham maksimal 929,20 juta saham. Nilai itu setara dengan 15% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun masa penawaran umum diperkirakan pada 3-5 Mei 2023 dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Mei 2023.

Rumah produksi milik raja sinetron, Raam Punjabi itu akan memasang harga penawaran umum di kisaran Rp 225 per sahamRp 250 per saham. Dus, RAAM berpotensi meraup dana segar paling besar Rp 232,230 miliar.

Vikas Chand Sharma, Direktur RAAM saat paparan publik pertengahan April lalu bilang, sekitar 18,40% dari dana yang berhasil dihimpun dari IPO akan digunakan untuk membangun dan mengoperasikan bioskop di berbagai kota. Adapun 81,60% dana IPO lainnya digunakan untuk modal kerja, meliputi kegiatan produksi film, web series, sinetron dan kegiatan pemasarannya.

Satu bioskop baru di Kebumen akan beroperasi pada Kuartal II-2023. Kemudian ada tiga bioskop lain akan dibangun di Banyuwangi, Tabanan, dan Kuala Kapuas yang ditargetkan beroperasi tahun ini.

Tahun 2024, RAAM akan membangun dan mengoperasikan beberapa bioskop di Garut, Padang Sidempuan, Bondowoso, Demak dan Pangkalan Bun. "Bioskop sekarang lagi bagus-bagusnya," kata Hikmat Darmawan, Pengamat Perfilman, Rabu (26/4).

Bukan isapan jempol, kenaikan jumlah penonton bioskop terlihat sebelum pandemi tahun 2019 yang mencapai 60 juta penonton, meski penonton sempat turun di tahun 2020 dan 2021 karena pandemi. "Namun jumlah penonton sudah naik lagi tahun 2022, kata Hikmat.

Hanya saja, Hikmat mengingatkan, tak ada penonton tanpa film . Artinya, industri bioskop baru bisa berkibar jika produksi film juga lancar. Untuk tahun 2022, ada dua film Indonesia yang sukses di bioskop, yakni KKN di Desa Penari dan film Pengabdi Setan. "Untuk 2023, saya belum melihat ada film yang mencolok," jelas Hikmat.

Saat libur Lebaran ini, ada dua film yang menarik perhatian penonton, yakni Sewu Dino dan Buya Hamka. "Kita lihat saja bagaimana performanya," kata Hikmat.

 

Bagikan

Berita Terbaru

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

INDEKS BERITA

Terpopuler