KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) menyiapkan ekspansi non organik. Pemilik jaringan diler Nasmoco tersebut berencana mengakuisisi perusahaan otomotif yang berdomisili di area Jawa.
Tinggal selangkah lagi, tahap akuisisi sampai pada penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Target realisasinya tahun ini juga. Hanya, Bintraco Dharma masih menyimpan rapat objek akuisisi yang dimaksud.
Anggaran akuisisi sekitar Rp 45 miliar. "Tapi itu masih belum kami resmikan," kata Wakil Direktur UtamaPT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk, Benny Redjo Setyono, usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di, Senin (6/5).
Biaya akuisisi mencuil anggaran ekspansi Rp 75 miliar tahun ini. Bintraco Dharma berencana menggunakan Rp 30 miliar sisanya untuk pengembangan bisnis digital berupa pemasangan piranti lunak pada sejumlah sarana dan prasarana.
Adapun sumber anggaran ekspansi berasal dari kas internal dan pinjaman. Sumber dana internal antara lain dari sisa perolehan initial public offering (IPO) sebesar Rp 37 miliar dan laba ditahan.
Sementara pinjaman berasal dari sindikasi 25 bank dalam negeri dan luar negeri. Manajemen Bintraco Dharma mengatakan, sejauh ini proses pengajuan sindikasi kredit belum selesai. Jika proses berjalan mulus, mereka berpotensi mendapatkan utang senilai US$ 50 juta dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Stok kendaraan
Tatkala semangat ekspansi Bintraco Dharma membuncah, capain kinerja kuartal I 2019 berkata lain. Pendapatan mereka turun 4,81% year on year (yoy) menjadi Rp 1,78 triliun. Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atawa laba bersih berkurang 10,77% yoy menjadi Rp 54,09 miliar.
Salah satu penyebab penjualan turun karena pasokan kendaraan berkurang. "Supply berkurang sekitar 10%, dan paling jatuh di bulan Februari," ungkap Benny.
Biasanya Bintraco Dharma bisa menjual sekitar 7.000 unit kendaraan per kuartal. Namun volume penjualan triwulan pertama tahun ini hanya sekitar 5.700–5.800 unit. Namun mereka menyebut, penurunan penjualan otomotif terjadi secara nasional
Sebab lain adalah pemilihan umum (pemilu) dan marak taksi daring. Tahun ini Bintraco Dharma menargetkan penjualan 2.300–2.400 unit kendaraan per bulan.
Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk pada Senin (6/5) kemarin, menyepakati pembagian dividen tahun buku 2018 sebesar Rp 15 miliar atau Rp 10 per lembar saham. Total alokasi dividen tersebut kurang lebih 6,31% terhadap total laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tahun lalu yang tercatat Rp 237,61 miliar.
Besaran dividen Bintraco Dharma tahun buku 2018 lebih kecil ketimbang tahun buku 2017 yang sebesar Rp 40 per saham. "Karena investasi tahun ini memanfaatkan sebagian dari laba ditahan tahun 2018, " kata Benny Redjo Setyono, Wakil Direktur Utama PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk, usai RUPS, Senin (6/5).
Asal tahu, Bintraco Dharma menempatkan sisa laba bersih setelah dikurangi dividen sebesar Rp 222,61 miliar sebagai laba ditahan perseroan. Mereka akan menggunakannya untuk membiayai akusisi perusahaan baru dan mengembangkan sektor digital.