Cerita Pembagian Dana Hibah Pariwisata yang Tidak Merata

KONTAN.CO.ID - Potensi transaksi ratusan triliun dari bisnis perhotelan dan restoran pupus sudah sejak covid-19 melanda Nusantara. Banyak hotel dan restoran yang tutup, tak lagi beroperasi. Gangguan bisnis ini meninggalkan jejak kelam bagi pekerja yang banyak dirumahkan atupun terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Alhasil, Covid-19 membuat denyut urat nadi ekonomi pariwisata berdetak lirih tak beraturan.
Perkumpulan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melansir, kerugian bisnis perhotelan dan restoran bisa mencapai Rp 100 triliun atau setara US$ 7,1 miliar. Nilai kerugian ini baru dihitung sampai awal November 2020 saja. Jika kondisi tak berubah, bisa dipastikan angka kerugian bakal bertambah.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan