Cermati Pasokan Lokal saat Impor Pangan Disetop

Selasa, 21 Januari 2025 | 07:00 WIB
Cermati Pasokan Lokal  saat Impor Pangan Disetop
[ILUSTRASI. Pekerja menata karung beras di gudang Perum Bulog Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Selasa (14/1/2025). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.]
Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menghentikan impor sejumlah komoditas pangan strategis seperti beras, jagung, gula dan garam mulai tahun ini. Namun pemerintah perlu mencermati persoalan lain, seperti masalah pasokan di pasar dalam negeri.

Ekonom Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) Achmad Nur Hidayat menilai, ketika impor dihentikan, maka ketersediaan pangan bergantung pada kemampuan produksi domestik.

"Jika produktivitas petani tidak optimal, maka potensi defisit pasokan sangat besar. Situasi ini akan memicu kelangkaan pangan di pasar, yang bisa mengerek harga secara signifikan," ujar dia, Jumat (17/1).

Baca Juga: Dana Ketahanan Pangan Berpotensi Meningkat

Achmad mencontohkan, pada komoditas beras, fluktuasi kecil mengenai pasokan bisa langsung tecermin dalam kenaikan harga cukup tajam. Kondisi ini mengingat peran vital beras sebagai bahan pangan pokok masyarakat.

Agar risiko itu tidak terjadi, dia menyarankan, pemerintah konsisten dalam menjalankan program ketahanan pangan.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Kinerja BKSL Diproyeksi Cemerlang Pasca Akusisi Perusahaan Asal Malaysia
| Kamis, 31 Juli 2025 | 15:11 WIB

Kinerja BKSL Diproyeksi Cemerlang Pasca Akusisi Perusahaan Asal Malaysia

Kinerja BKSL diproyeksi bakal moncer, seiring agresifitas pengembangan lahan pasca akuisisi lahan miliknya oleh anak usaha Genting Plantations.

Dolar AS Menguat Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Simak Prediksi Rupiah
| Kamis, 31 Juli 2025 | 13:29 WIB

Dolar AS Menguat Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Simak Prediksi Rupiah

Sikap hati-hati The Fed langsung berdampak ke pasar global, penguatan indeks dolar AS ke level 100 menekan rupiah mendekati Rp 16.500.

Investasi PMA dan PMDN Naik, Rasio Serapan Tenaga Kerja Malah Menyusut
| Kamis, 31 Juli 2025 | 10:35 WIB

Investasi PMA dan PMDN Naik, Rasio Serapan Tenaga Kerja Malah Menyusut

Kini tiap Rp 1 triliunnya hanya mampu menghasilkan lapangan kerja bagi 1.393,688 orang di kuartal II-2025.

MDI Ventures Terseret Kasus TaniHub, Amvesindo Ajak Perbaiki Celah Sistemik
| Kamis, 31 Juli 2025 | 09:29 WIB

MDI Ventures Terseret Kasus TaniHub, Amvesindo Ajak Perbaiki Celah Sistemik

Pada Mei 2021, MDI Ventures memimpin pendanaan seri B senilai US$ 65,5 juta atau Rp 942 miliar untuk TaniHub Group.

Profit 23,65% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol (31 Juli 2025)
| Kamis, 31 Juli 2025 | 09:08 WIB

Profit 23,65% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambrol (31 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 31Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.901.000 per gram, harga buyback Rp 1.746.000 per gram.

Membedah Sentimen-Sentimen Utama yang Menekan Harga Komoditas Batubara dan Emitennya
| Kamis, 31 Juli 2025 | 08:28 WIB

Membedah Sentimen-Sentimen Utama yang Menekan Harga Komoditas Batubara dan Emitennya

Permintaan yang menurun dan pasokan yang masih berlimpah akan menahan harga batubara di bawah US$ 100 per ton.

Seiring Akuisisi Tambahan Kepemilikan Blok Corridor, Blackrock Akumulasi Saham MEDC
| Kamis, 31 Juli 2025 | 08:04 WIB

Seiring Akuisisi Tambahan Kepemilikan Blok Corridor, Blackrock Akumulasi Saham MEDC

Dari sisi produksi, akan ada tambahan sekitar 141 juta kaki kubik per hari (mmscfd) atau 24 mboepd sebagai efek akuisisi tersebut.

Pergerakan Kurs Rupiah Menanti Realisasi Belanja Pemerintah
| Kamis, 31 Juli 2025 | 07:02 WIB

Pergerakan Kurs Rupiah Menanti Realisasi Belanja Pemerintah

Langkah ini untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi 5,2% pada 2025. Semester II-2025 menjadi penentu tercapainya target pertumbuhan ekonomi.

Dharma Satya (DSNG) Menikmati Lonjakan Harga CPO di Semester I
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:20 WIB

Dharma Satya (DSNG) Menikmati Lonjakan Harga CPO di Semester I

Manajemen DSNG memperkirakan harga CPO akan tetap bertahan karena permintaan masih cukup kuat, baik di dalam maupun luar1 negeri.

Tarif Pajak Baru Bisa Bikin Transaksi Kripto Layu
| Kamis, 31 Juli 2025 | 06:15 WIB

Tarif Pajak Baru Bisa Bikin Transaksi Kripto Layu

Ada beberapa poin perubahan ketentuan pajak yang diatur dalam PMK 50/2025. Yakni, perubahan ketentuan PPN dan PPh atas aset kripto. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler