Crowdfunding, Pilihan Investasi Investor Berkarakter Agresif

Senin, 27 Juni 2022 | 04:30 WIB
Crowdfunding, Pilihan Investasi Investor Berkarakter Agresif
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggalangan dana melalui layanan securities crowdfunding (SCF) makin semarak. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang 2022 menyebutkan, dana yang dihimpun melalui SCF mencapai Rp 507,2 miliar, naik 22,75% year to date.

Di Juni, merujuk data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ada enam SCF yang didaftarkan dan ditawarkan ke publik. Mulai dari sektor food and beverage, konsumer, perdagangan, manufaktur hingga jasa. Investor bisa mendapatkan dividen setiap periode tertentu dengan rata-rata yield 20%-40% per tahun.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengungkapkan, pemulihan ekonomi menyebabkan prospek bisnis dan imbal hasil dari berbagai lini usaha di SCF lebih baik. Hanya saja, Wawan mengingatkan bahwa SCF memiliki risiko besar. Apalagi jika skala bisnisnya kecil menengah, maka potensi gagal bayarnya juga tinggi. Belum lagi, risiko likuiditas.

Baca Juga: Equity-Securities Crowdfunding Sudah Himpun Dana Rp 507,2 Miliar hingga Awal Juni

"Jadi imbal hasil tinggi di SFC ini karena memang punya risiko besar. Investor yang tertarik masuk ke SCF ini harus memiliki manajemen risiko jelas dan disiplin," kata Wawan. Menurut dia, produk SFC paling menarik dan prospektif umumnya memiliki revenue dan cashflow, seperti usaha di sektor perdagangan, manufaktur, dan jasa.

Perencana Keuangan OneShildt Consulting Risza Bambang juga mengingatkan investor memperhatikan risikonya. "Selama investor yang punya profil agresif dan merasa cocok dengan karakteristik SCF, instrumen ini menarik," kata dia. Ia sependapat jika sektor food and beverage, kesehatan, serta properti seharusnya bisa  berkinerja apik.

Maklum sektor tersebut diuntungkan membaiknya daya beli masyarakat dan menjadi kebutuhan primer masyarakat. Tapi Rizsa menyarankan idealnya, para platform penyedia SCF juga menghadirkan sistem protektif bagi investor. "Misalnya interest yang dibayarkan di muka, rate yang lebih mahal, hingga riset atas kredibilitas kreditor," saran Rizsa.

Baca Juga: Hingga Awal Juni, Equity-Securities Crowdfunding Sudah Himpun Dana Rp 507,2 Miliar

Bagikan

Berita Terbaru

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak
| Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04 WIB

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak

Reli IHSG yang beberapa kali menembus rekor tertinggi, tak lepas dari meningkatnya aktivitas investor ritel, termasuk dari kelompok usia muda

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:59 WIB

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO

Sebagian besar dana IPO terserap untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pembangunan infrastruktur fisik. 

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43 WIB

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan periode non-cancellation pada sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan mulai 15 Desember 2025

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:39 WIB

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi

Meskipun trafik data naik, emiten sektor telekomunikasih masih dibayangi persaingan harga yang ketat

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

INDEKS BERITA

Terpopuler