KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Harga sejumlah komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat, ada enam bahan pokok yang mengalami kenaikan harga.
Keenam komoditas pangan pokok itu meliputi bawang merah, bawang putih, cabai, beras, kedelai dan minyak goreng. Untuk komoditas bawang merah, harga rata-rata bulan Januari ini dibandingkan bulan sebelumnya naik 9,33%. Harga eceran bawang merah saat ini mencapai Rp 39.458 per kilogram (kg).
Lonjakan harga itu terpantau di salah satu rujukan ketersediaan pasokan, yaitu Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Saat normal, pasokan bawang merah 98 ton per hari. Tapi hingga minggu ketiga Januari baru 82 ton per hari.
"Kemungkinan karena cuaca mengganggu hasil panen di beberapa sentra produksi bawang merah," kata Deputi Bidang Kerawanan Pangan Bapanas Nyoto Suwignyo di Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (30/1).
Ada pun harga rata-rata bawang putih bulan ini terpantau naik 6,52% dibandingkan bulan lalu. Saat ini, harga eceran bawang putih Rp 28.170 per kg. Pencetusnya karena pasokan bawang putih belum merata di semua wilayah Indonesia. Di Pasar Kramat Jati, pasokan bawang putih justru berlebih.
Sedangkan untuk cabai, Pasar Induk Kramat Jati masih mengalami kekurangan pasokan. Per minggu ketiga Januari, rata-rata pasokan cabai merah keriting sebesar 29,5 ton per hari. Jumlah tersebut di bawah pasokan normal, yakni 42 ton per hari.
Sedangkan harga rata-rata beras bulan ini dibanding Desember juga naik. Misalnya, harga beras medium rata-rata naik 1,9%, sedangkan beras premium 2,13%. Adapun harga beras medium kini terpantau Rp 11.622 per kg dan premium Rp 13.278 per kg.
Begitu juga kedelai, harganya saat ini naik 1,41% dari bulan lalu menjadi Rp 15.019 per kg. Sedangkan minyak goreng, harga rata-rata nasional untuk minyak goreng curah Rp 15.029 per kg dan kemasan Rp18.075 per kg.
Melihat gejolak harga pangan yang bisa mengganggu laju ekonomi terutama inflasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas Senin (30/1) meminta jajarannya mewaspadai adanya kenaikan harga barang dan jasa. Terutama yang berkaitan dengan minyak goreng dan beras.
Untuk itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah meminta Perum Bulog segera mendistribusikan beras impor yang sudah tiba di Indonesia sebanyak 200.000 ton dari total 500.000 ton. Begitu pun sisanya yang bakal masuk Februari nanti juga bisa langsung didistribusikan oleh Bulog.
Berita Terbaru
Garuda Indonesia (GIAA) Disuntik Modal Rp 23,67 Triliun
Langkah strategis ini merupakan bagian dari rangkaian upaya penyehatan dan transformasi kinerja keuangan Garuda Indonesia Group.
IPO Sektor Keuangan Bisa Bawa Sentimen Positif
Rencana sejumlah perusahaan sektor keuangan menggelar initial public offering (IPO) bisa membawa angin segar bagi saham sektor keuangan
Pasar Keuangan Tak Dalam, Penyebab Duit Orang Tajir Parkir di Luar Negeri
Fenomena warga kaya Indonesia menempatkan dananya di luar negeri tinggi. Kondisi ini pula yang mendorong Himbara mengerek bunga deposito USD
Pemerintah Bidik Mobil Nasional Berproduksi 2027
Kemenperin telah menggelar pertemuan dengan Pindad untuk membahas secara komprehensif mengenai eksekusi program mobil nasional.
Uji Jalan Program B50 Dimulai Bulan Depan
Rencananya uji jalan program B50 ini akan dimulai pada 3 Desember 2025 secara serentak di enam sektor industri.
Daya Beli Masyarakat Masih Lesu, MIDI Memangkas Target Ekspansi Gerai
MIDI melakukan revisi seiring masih lemahnya daya beli masyarakat di Tanah Air, khususnya di wilayah Jawa.
Lagi, Indikasi Ekonomi Tidak Baik-Baik Saja, Kinerja Emiten Kawasan Industri Layu
Lemahnya kinerja emiten kawasan industri hingga akhir kuartal III-2025 lantaran loyonya penanaman modal asing (PMA) sembilan bulan tahun ini.
IHSG Masih Rawan Koreksi di Akhir Pekan Ini
IHSG masih rawan melanjutkan koreksi pada perdagangan Jumat (14/11), dengan support 8.353 dan resistance 8.384
Deretan Emiten Growth Stock Merajai Bursa
Sejumlah saham dengan historis fundamental solid tergusur dari liga market cap terbesar di Bursa Efek Indonesia
Emiten Bersiap Tarik Pinjaman Bank di Tahun 2026, Ikhtiar Agar Bisnis Berbiak
Jika dana pinjaman bank dimanfaatkan dengan baik, bisa mempertebal margin perusahaan, sehingga laba per saham ikut naik.
