Cuan Melekat dari Koleksi Prangko

Sabtu, 13 Agustus 2022 | 04:15 WIB
Cuan Melekat dari Koleksi Prangko
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prangko dan benda-benda pos menjadi barang koleksi paling tua. Pekan ini, World Stamp Championship and Exhibition Indonesia telah digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Kegiatan tersebut memperingati 100 tahun usia perkumpulan filateli.

Salah satu kolektor prangko, Said Faisal Basymeleh,  mengatakan, pameran prangko internasional ini memberi wawasan baru karena  mempertandingkan koleksi dari 62 negara. "Ada 2.084 koleksi dipertandingkan, jadi peminat cukup banyak," ujar dia.

Selain itu, prangko edisi ini  yang dirilis dan dijual PT Pos Indonesia pada 4-9 Agustus 2022,  habis terjual.

Avie Wijaya, pemilik Agnesya Stamp,  salah satu outlet penjual prangko, mengatakan, banyak yang suka mengumpulkan prangko karena memiliki nilai seni. Jika bertujuan investasi, hal tersebut  tergantung pada jenis prangko. Misalnya, prangko tersebut hanya dicetak dalam jumlah terbatas atau prangko yang salah cetak atau istilahnya error.

Baca Juga: Daya tarik investasi perangko yang bernilai tinggi

Menurut Avie, seorang kolektor tidak akan memikirkan keuntungan setelah membeli tapi melihat nilai seni dari prangko tersebut. Bagi dia, kenaikan nilai prangko menjadi bonus. 

Tahun ini, misalnya, Avie mengaku untung besar dari prangkonya yang laku terjual Rp 25 juta. "Saya membeli prangko itu tahun 2000 seharga Rp 125.000," kata dia. 

Menurut Avie, salah satu cara untuk menakar nilai prangko koleksi adalah dari  keterbatasan jumlah pasokan. "Semua tergantung dari supply dan demand saja," jelas Avie yang sudah berjualan prangko dari tahun 1995. 

Salah satu tempat yang dimanfaatkan untuk menjual koleksi prangko adalah event lelang. Dulu, kata Avie, hampir setiap tiga bulan ada lelang. Kini perhelatan lelang prangko kian terbatas. Sebagai gantinya, sejumlah kolektor prangko melego koleksinya melalu media sosial. 

Baca Juga: Pameran Filateli Dunia, Indonesia Berhasil Raih 10 Medali Emas

Said mengatakan, harga prangko termahal di Indonesia mencapai Rp 10 miliar. Biasanya prangko bernilai tinggi adalah edisi terbatas. Misalnya edisi ASEAN Games tahun 2018. Seri ini dicetak dalam jumlah banyak. Tapi, prangko ini laris terjual habis karena peminatnya membeludak.

Avie menyatakan, kolektor  prangko relatif menyukai prangko edisi atau  tema tertentu. "Seperti pameran kali ini temanya macan. Karena kolektor banyak yang suka, otomatis prangko itu cepat habis dan harganya cepat naik," ucap Avie. Dia menambahkan, dalam satu atau lima tahun harganya akan naik karena dicari para kolektor

Pasar kolektor tak hanya di Indonesia. Kata Avie,  setiap negara masih menerbitkan prangko sehingga potensi pasarnya juga menjangkau banyak negara. 

Ihwal harga, tak hanya ditentukan  keunikan atau usia. Kata Said, jumlah pencetakan  prangko  juga mempengaruhi laju harganya. Kian sedikit suatu prangko dicetak, potensi lonjakan harganya juga semakin besar.    

Baca Juga: Perum Peruri Pamerkan Prangko Hybrid di World Stamp Championship Indonesia 2022

Bagikan

Berita Terbaru

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto
| Sabtu, 15 November 2025 | 08:16 WIB

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto

Pengelola bursa kripto di Indonesia, PT Central Finansial X (CFX), bakal kedatangan pesaing tangguh.

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:46 WIB

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

Keadilan Iklim COP30
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB

Keadilan Iklim COP30

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:26 WIB

Waspada Lonjakan Inflasi Pangan Berlanjut

BI mewaspadai pergerakan inflasi kelompok pangan alias volatile food yang mulai meningkat beberapa waktu terakhir.

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:15 WIB

Cerita Direktur Sreeya Sewu Indonesia Mengadopsi Strategi Value Investing

Mengupas strategi berinvestasi Natanael Yuyun Suryadi, Direktur PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SPID) 

 Membentuk Ulang Industri Lelang
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:06 WIB

Membentuk Ulang Industri Lelang

Menyusuri perjalanan karier Deny Gunawan hingga menjabat Chief Operating Officer (COO) PT JBA Indonesia

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) Merambah Bisnis Susu Untuk MBG

Mengupas profil dan strategi bisnis baru PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) di sektor susu sapi perah dan turunannya

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB

KRAS Berpeluang Dapat Suntikan Dana Danantara

Industri baja dinilai memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas dan berkeahlian tinggi.

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:56 WIB

Sanksi Tegas Bagi Importir Pakaian Bekas

Total nilai impor pakai bekas itu sebesar Rp 112,35 miliar atau setara 19.391 balpres yang dimusnahkan.

Pesangon dan Uang Pensiun Tetap Kena Pajak
| Sabtu, 15 November 2025 | 06:54 WIB

Pesangon dan Uang Pensiun Tetap Kena Pajak

Mahkamah Konstitusi menolak permohonan uji materiil pajak atas pesangon pensiun                     

INDEKS BERITA

Terpopuler