Cuan Mitra Adiperkasa (MAPI) Mengalir Berkat Pembeli Tajir

Jumat, 24 Juni 2022 | 04:15 WIB
Cuan Mitra Adiperkasa (MAPI) Mengalir Berkat Pembeli Tajir
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) masih mempunyai prospek menarik ke depannya. Bahkan, kinerja emiten ritel ini berpeluanng tumbuh, seiring semakin membaiknya mobilitas dan daya beli masyarakat.

Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi menulis dalam risetnya, pendapatan MAPI tahun ini diperkirakan mencapai Rp 23,28 triliun. Proyeksi ini memang lebih rendah ketimbang proyeksi Panin sebelumnya, Rp 23,38 triliun.

Meski begitu, Jonathan memprediksi laba bersih MAPI akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 1,44 triliun. Proyeksi ini lebih besar ketimbang prediksi sebelumnya, yaitu hanya Rp 761 miliar. 

Baca Juga: Analis Panin Sekuritas Rekomendasikan Beli Saham MAPI, Ini Alasannya

Kinerja MAPI di kuartal satu lalu cukup mendukung proyeksi tersebut. Di periode tersebut, MAPI mencetak pendapatan bersih Rp 5,6 triliun, naik 30,6% secara tahunan. 

Jonathan menghitung, pendapatan MAPI memenuhi 27,8% dari proyeksi kinerja setahun. Sementara laba bersih memenuhi 67,4% dari proyeksi setahun. Di kuartal I tahun ini, MAPI mencatat laba bersih Rp 513 miliar, naik 1.865,7% secara tahunan. 

Sedikit berbeda, Analis Sucor Securitias Benyamin Mikael menilai pencapaian MAPI di kuartal I-2022 belum sepenuhnya maksimal. "Tapi kami yakin pertumbuhan laba bersih yang kuat berasal dari pemulihan bisnis secara keseluruhan, meskipun terjadi semi-lockdown," ucap dia, kemarin.

Benyamin juga menyebut, kenaikan laba bersih MAPI ditopang hasil divestasi 16,76% saham PT Sari Burger Indonesia (SBI). MAPI meraih dana Rp 282,7 miliar dari divestasi ini. Kini MAPI hanya memiliki 12,24% saham restoran pemilik merek Burger King ini. 

Toh, Benyamin menyebut, jika hasil pelepasan saham SBI ini dikeluarkan, laba inti MAPI masih tumbuh 476,1% secara tahunan di kuartal I-2022 menjadi Rp 202,9 miliar. "Kami yakin laba inti MAPI di kuartal II-2022 dan seterusnya masih tumbuh karena momentum lebaran dan membaiknya mobilitas," ujar Benyamin. Sepanjang tahun ini, ia memprediksi laba inti MAPI mencapai Rp 1 triliun. 

Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Membaik, Intip Rekomendasi Saham MAPI Berikut Ini

Sepanjang tahun ini, Benyamin memperkirakan pendapatan MAPI naik 26,7% menjadi Rp 23,3 triliun. Pertumbuhan pendapatan tersebut didukung oleh same store sales growth (SSSG) sebesar 17,6% secara tahunan dan penambahan ruang 7,7% tahun ini. Benyamin mengatakan, penjualan toko yang kuat didukung oleh segmen olahraga, gawai, dan F&B. 

Pertumbuhan pada segmen digital misalnya pada kuartal I tahun ini mencapai 10,3%. Angka ini naik dari tahun 2019 yang hanya sebesar 2,5%. Jonathan menilai, ke depan, kontribusi segmen digital bisa mencapai 15% dari total pendapatan MAPI. 

Konsumen MAPI

Analis menilai MAPI memiliki beberapa kelebihan dibanding peers. Pertama, pangsa pasar MAPI adalah segmen yang tidak rentan terhadap kenaikan harga. Analis JP Morgan Sekuritas Indonesia Benny Kurniawan percaya, walaupun tekanan biaya akan naik, kinerja pada kuartal selanjutnya akan lebih kuat. 

Alasannya, konsumen kelas menengah dan atas di Indonesia masih siap berbelanja setelah ekonomi kembali bergerak. "Kami yakin pertumbuhan penjualan akan terus melebihi kenaikan biaya. Biaya operasi bakal tumbuh 17% secara tahunan," prediksi Benny. 

Baca Juga: Kinerja Mitra Adiperkasa (MAPI) Melesat, Panin Sekuritas Kerek Target

Jonathan menambahkan, MAPI mampu mengalihkan tambahan biaya ke depan. Kenaikan PPN dan biaya pengadaan persediaan akibat freight cost yang tinggi tidak terlalu mengganggu kinerja. 

Jonathan menyebut, rata-rata konsumen MAPI merupakan masyarakat dengan pengeluarkan di atas Rp 5 juta per bulan. Karena itu, dia yakin margin laba kotor MAPI bisa dipertahankan di level 49%-50% tahun ini. 

MAPI juga masih cukup rajin membuka gerai baru. Untuk pembukaan gerai baru, Benyamin memperkirakan MAPI akan lebih banyak membuka merek seperti Footlocker, Subway, Sportstation, Digimap, atau Starbucks. Tahun ini, MAPI menganggarkan belanja modal Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,3 triliun. 

Dana capex tersebut terutama dialokasikan untuk ekspansi brand F&B seperti Starbucks, Subway dan lainnya. MAPI juga akan menambah gerai specialty, terutama kosmetik, seperti Amorepacific, Boots dan lainnya. 
MAPI juga akan memperluas keterlibatan konsumen langsung untuk menjadi anggota dari MAPCLUB. Hingga kuartal I tahun ini jumlah anggota MAP Club telah lebih dari 5 juta, naik dari kuartal I-2021 sebanyak 3,8 juta. 

Baca Juga: Pendapatan Q4 MAPI Melonjak 115%

Jonathan merekomendasikan buy saham MAPI dengan target harga Rp 1.100 per saham. Benny menyarankan, overweight pada saham MAPI dengan target harga Rp 1.200. Benyamin juga merekomendasikan buy dengan target harga di Rp 1.275.  

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap
| Minggu, 23 November 2025 | 06:15 WIB

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap

Perusahaan makin ke sini tidak hanya mencari asuransi kesehatan bagi karyawan, tetapi juga pengalaman layanan yang cepat dan efisien. 

Cara Praktis Membaca Buku bagi yang Sibuk
| Minggu, 23 November 2025 | 06:10 WIB

Cara Praktis Membaca Buku bagi yang Sibuk

Secara global, nilai pasar industri audiobook terus meningkat. Pengembang aplikasi lokal belum ada yang fokus menghadirkan platform buku audio. 

Rakyat Tak Lagi Was-Was Molot Tambang Sumur Minyak
| Minggu, 23 November 2025 | 06:05 WIB

Rakyat Tak Lagi Was-Was Molot Tambang Sumur Minyak

Aktivitas penambangan minyak rakyat kini punya payung hukum jelas. Masyarakat bisa mengelola sumur rakyat melalui koperasi, UMKM, serta BUMD.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Eksternal
| Minggu, 23 November 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Eksternal

Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup naik 0,12% secara harian ke Rp 16.716 per dolar AS pada Jumat (21/11)

Saat Kendaraan Bermotor Berbagi Jalan dengan Kawanan Gajah
| Minggu, 23 November 2025 | 05:15 WIB

Saat Kendaraan Bermotor Berbagi Jalan dengan Kawanan Gajah

Koridor di bawah Tol Pekanbaru-Dumai menjadi jalur lalu-lalang kawanan gajah. Koridor itu hasil kompromi proyek infrastruktur dan konservasi.

Persoalan P2P Lending
| Minggu, 23 November 2025 | 05:05 WIB

Persoalan P2P Lending

Kenapa OJK lambat menindak Crowde, padahal kasak kusuk mengenai ketidak beresan di P2P lending itu sudah santer terdengar sejak awal tahun 2025.

Kiprah Pejalan Kaki Menghidupkan Ruang-ruang Kota
| Minggu, 23 November 2025 | 04:30 WIB

Kiprah Pejalan Kaki Menghidupkan Ruang-ruang Kota

Kebiasaan berolahraga belakangan jadi kegiatan yang banyak dilakukan, termasuk berjalan kaki. Tren berjalan, kini menjamur di berbagai daerah.

INDEKS BERITA

Terpopuler