Dalam Dua Hari, SBR011 Sudah Laku Rp 1,52 Triliun

Sabtu, 28 Mei 2022 | 04:25 WIB
Dalam Dua Hari, SBR011 Sudah Laku Rp 1,52 Triliun
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surat berharga negara ritel ketiga tahun ini, yakni Saving Bond Ritel seri SBR011, laris manis. Penjualan SBR011 pada Jumat (27/5) hingga pukul 16.00 WIB sudah mencapai Rp 1,52 triliun. Perolehan tersebut memenuhi 30% dari target awal pemerintah, yakni Rp 5 triliun. 

Hebatnya, penjualan tersebut hanya perlu waktu dua hari saja. Penawaran SBR011 baru dibuka pada Rabu (25/5) dan baru akan ditutup pada 16 Juni 2022. 

Baca Juga: Penjualan SBR011 Sudah Capai Rp 1,5 Triliun, Begini Simulasi Keuntungan Investasinya

Penjualan SBR011 diklaim jauh lebih laris dibandingkan SBR010. Pada Juni 2021, setidaknya perlu tiga hari kerja bagi SBR010 mencapai Rp 1,5 triliun.  Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha meyakini, kupon SBR011 yang sebesar 5,5% dan bersifat floating menjadi faktor yang membuat SBR011 menarik bagi investor. 

Apalagi, saat ini tingkat bunga deposito perbankan masih tingkat rendah, termasuk bila mengacu pada bunga penjaminan LPS sebesar 3,5%. Dengan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 bps Mei lalu, kupon SBR011 berpotensi peningkatan naik saat ada evaluasi di 11 September nanti. 

Baca Juga: Mau Investasi? Beli SBR011 di BCA Bisa Dapat Cashback Lho!

Bagikan

Berita Terbaru

 Tata Kelola Belum Optimal, Waspada Subsidi Energi Jebol
| Senin, 17 Maret 2025 | 13:27 WIB

Tata Kelola Belum Optimal, Waspada Subsidi Energi Jebol

Jika tidak ada perbaikan tata kelola, subsidi bisa tetap membengkak dan membebani APBN tanpa manfaat optimal bagi kelompok yang membutuhkan.

Saham LQ45 Ini Turun dalam Jangka Panjang, Tak Cuma Ritel, Investor Asing Ikut Boncos
| Senin, 17 Maret 2025 | 07:25 WIB

Saham LQ45 Ini Turun dalam Jangka Panjang, Tak Cuma Ritel, Investor Asing Ikut Boncos

Performa emiten LQ45 yang yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) kurang dari lima tahun juga mengecewakan

Perpanjangan Terakhir Tender Offer MASA di Rp 8.400, Jika Telat Turun ke Rp 1.898
| Senin, 17 Maret 2025 | 07:05 WIB

Perpanjangan Terakhir Tender Offer MASA di Rp 8.400, Jika Telat Turun ke Rp 1.898

Periode tender offer sukarela saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) berlangsung hingga 13 April 2025.

Berbagi Beban Supaya Saling Diuntungkan
| Senin, 17 Maret 2025 | 06:35 WIB

Berbagi Beban Supaya Saling Diuntungkan

Tren kenaikan klaim asuransi kesehatan masih membayangi industri asuransi akibat tingginya inflasi medis. 

Strategi ESG Grup Emtek: Hijaukan Portofolio Investasi Hingga Lokasi Sinetron
| Senin, 17 Maret 2025 | 06:07 WIB

Strategi ESG Grup Emtek: Hijaukan Portofolio Investasi Hingga Lokasi Sinetron

Di antara emiten sektor teknologi di bursa saham, skor ESG PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) paling bagus. Apa saja

Kedapatan Produksi Minyakita Tidak Sesuai, Begini Gambaran Bisnis Minyak Goreng SIMP
| Senin, 17 Maret 2025 | 05:49 WIB

Kedapatan Produksi Minyakita Tidak Sesuai, Begini Gambaran Bisnis Minyak Goreng SIMP

Di sepanjang 2024 penjualan dari divisi Minyak dan Lemak Nabati naik 9,05% yoy menjadi Rp 12,33 triliun di 2024.​

Pemain Makin Banyak, Persaingan Gadai Makin Sesak
| Senin, 17 Maret 2025 | 05:45 WIB

Pemain Makin Banyak, Persaingan Gadai Makin Sesak

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan waktu hingga tahun 2026 bagi perusahaan gadai ilegal untuk mengurus perizinan.  

Strategi Pemerintah Hadapi Gejolak Global
| Senin, 17 Maret 2025 | 04:56 WIB

Strategi Pemerintah Hadapi Gejolak Global

 Pemerintah menilai Indonesia masih mampu menjaga stabilitas dan daya saing di tengah gejolak global

Dana Asing Kabur Rp 10,15 Triliun Pekan Kedua Maret
| Senin, 17 Maret 2025 | 04:51 WIB

Dana Asing Kabur Rp 10,15 Triliun Pekan Kedua Maret

Arus modal asing keluar baik di pasar saham, pasar SBN, maupun pasar SRBI pada pekan kedua  Maret 2025

Perputaran Uang Lebaran Tergerus Pelemahan Daya Beli
| Senin, 17 Maret 2025 | 04:42 WIB

Perputaran Uang Lebaran Tergerus Pelemahan Daya Beli

Sejumlah ekonom memperkirakan perputaran uang Lebaran 2025 menurun dibanding tahun sebelumnya       

INDEKS BERITA

Terpopuler