Dampak Covid-19, Fintech Memberikan Restrukturisasi Bagi Peminjam

Rabu, 09 September 2020 | 07:09 WIB
Dampak Covid-19, Fintech Memberikan Restrukturisasi Bagi Peminjam
[ILUSTRASI. Selain gencar menyalurkan pinjaman, financial technology (fintech) juga agresif merestrukturisasi. Berbeda dengan industri keuangan lain, restrukturisasi fintech harus seizin dari pemberi pinjaman atau biasa disebut lender.]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain gencar menyalurkan pinjaman, financial technology (fintech) juga agresif merestrukturisasi. Berbeda dengan industri keuangan lain, restrukturisasi fintech harus seizin dari pemberi pinjaman atau biasa disebut lender.

Ambil contoh PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia yang telah menerima permintaan restrukturisasi pinjaman terdampak Covid-19. Terdapat 15 peminjam ( borrower) dengan nilai sekitar Rp 1,05 miliar yang mendapatkan restrukturisasi. Nilai itu kurang dari 0,1% dari outstanding pinjaman Akseleran saat ini yang berjumlah Rp 210 miliar.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Beban Keuangan Membengkak, Laba Harum Energy (HRUM) Anjlok Dua Digit
| Jumat, 11 April 2025 | 06:59 WIB

Beban Keuangan Membengkak, Laba Harum Energy (HRUM) Anjlok Dua Digit

Emiten pertambangan batubara ini mengalami penurunan laba bersih 64,20% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi US$ 54,07 juta. ​

Merogoh Kocek Rp 200 Miliar, Alfamart Caplok Lawson dari Saudaranya, Alfamidi
| Jumat, 11 April 2025 | 06:58 WIB

Merogoh Kocek Rp 200 Miliar, Alfamart Caplok Lawson dari Saudaranya, Alfamidi

Akuisisi trategi AMRT mempertahankan Lawson tetap di ekosistem grupnya. Akuisisi juga memberikan ruang bagi MIDI mengembangkan gerai Alfamidi, 

Harga Komoditas Meningkat, KInerja Emiten Mind Id Melesat Pada 2024
| Jumat, 11 April 2025 | 06:54 WIB

Harga Komoditas Meningkat, KInerja Emiten Mind Id Melesat Pada 2024

Mengupas kinerja keuangan emiten pertambangan anggota Mind Id di sepanjang tahun 2024 dan prospeknya pada 2025. 

Periode Lebaran 2025, Trafik Indosat Melesat 21%, Ini Lima Aplikasi Favorit Pelanggan
| Jumat, 11 April 2025 | 06:46 WIB

Periode Lebaran 2025, Trafik Indosat Melesat 21%, Ini Lima Aplikasi Favorit Pelanggan

Peningkatan trafik tersebut dipicu oleh tingginya penggunaan aplikasi digital oleh pelanggan selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2025. 

Laju IHSG Hari Ini Jumat (11/4), Di Bawah Lindungan Investor Lokal
| Jumat, 11 April 2025 | 06:41 WIB

Laju IHSG Hari Ini Jumat (11/4), Di Bawah Lindungan Investor Lokal

Penguatan IHSG banyak ditopang aksi beli investor lokal. Sedangkan investor asing masih mencatatkan penjualan bersih Rp 751,42 miliar. 

Kemenaker Kaji Perlindungan Ojol
| Jumat, 11 April 2025 | 06:40 WIB

Kemenaker Kaji Perlindungan Ojol

Kementerian Ketenagakerjaan belum akan memberikan sanksi kepada para aplikator yang memberikan BHR tidak sesuai kriteria.

Tiga Hari Pasca Lebaran, Dana Asing Menguap Rp 5,72 T, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 11 April 2025 | 06:35 WIB

Tiga Hari Pasca Lebaran, Dana Asing Menguap Rp 5,72 T, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Meski IHSG menguat, investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih atau net sell lumayan jumbo, sebesar Rp 751,6 miliar. 

Saraswati Anugerah Makmur Terus Memupuk Pertumbuhan
| Jumat, 11 April 2025 | 06:20 WIB

Saraswati Anugerah Makmur Terus Memupuk Pertumbuhan

PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) membidik pendapatan sebesar Rp 5,14 triliun pada tahun 2025 ini.

Akhir Free Trade?
| Jumat, 11 April 2025 | 05:57 WIB

Akhir Free Trade?

Era perang tarif perdagangan membuat risiko resesi ekonomi meningkat karena prospek ekonomi menjadi suram.

Siasat Perbankan Agar Tarif AS Tak Bikin Kinerja Negatif
| Jumat, 11 April 2025 | 05:57 WIB

Siasat Perbankan Agar Tarif AS Tak Bikin Kinerja Negatif

Penerapan tarif yang tinggi berpotensi membuat tingkat perdagangan ekspor Indonesia ke AS menurun dan beban biaya yang ditanggung meningkat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler