Dana Asing Masih Keluar dari Pasar SBN

Jumat, 28 Januari 2022 | 04:25 WIB
 Dana Asing Masih Keluar dari Pasar SBN
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Investor asing masih terus keluar dari pasar obligasi. Berdasarkan data DJPPR, kepemilikan asing di Surat Utang Negara (SBN) turun Rp 3,59 triliun hingga 25 Januari 2022. Kini, kepemilikan asing di SBN hanya Rp 890,1 triliun atau 19,07%.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menjelaskan, investor asing keluar SBN bertahap sejak tahun lalu. Ini wajar mengingat para bank sentral global akan mulai menaikkan suku bunga acuan.

"The Fed sudah konfirmasi akan menaikkan suku bunga acuan 3-4 kali mulai Maret. Dengan kondisi pasar obligasi AS yang membaik, ini memicu keluarnya dana-dana global di emerging market ke Amerika Serikat (AS)," ujar Ramdhan. 

Baca Juga: Meneropong Potensi Pasar Obligasi di Tengah Kenaikan Imbal Hasil US Treasury

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana meyakini selama yield US Treasury dan yield SBN masih naik, outflow masih terus terjadi. Tapi ia optimistis keluarnya dana asing di SBN tidak sebesar 2021. 

Salah satu faktor pendorongnya adalah kemungkinan lift off yang akan diambil The Fed. Hal ini dapat membuat jumlah uang beredar di Amerika semakin banyak dan membuat indeks dollar AS kembali melemah. 

Dengan mengasumsikan kenaikan Fed Rate terjadi di kuartal I dan II-2022, Fikri memperkirakan investor asing akan perlahan masuk ke SBN pada paruh kedua tahun ini. 

Baca Juga: Outflow di Pasar Obligasi Diproyeksikan Berlanjut, Ini Penyebabnya

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

INDEKS BERITA

Terpopuler