Dari Genset, Sumberdaya Sewatama Merambah Bisnis Solar Panel

Sabtu, 13 Juli 2019 | 08:59 WIB
Dari Genset, Sumberdaya Sewatama Merambah Bisnis Solar Panel
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan genset, PT Sumberdaya Sewatama melirik potensi bisnis pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT). Perusahaan itu membidik bisnis solar panel untuk mengantisipasi penurunan laju bisnis penyewaan genset.

President Director PT Sumberdaya Sewatama, Ferry A. Sunandar menyampaikan, bisnis solar panel cukup menjanjikan di masa mendatang. Hal itu didorong oleh bauran energi baru dan terbarukan yang ditargetkan mencapai 23% pada tahun 2025. "Kami berencana masuk ke gedung-gedung pemerintah, karena pemerintah harus menunjukkan komitmen pada Paris Agreement," ungkap dia kepada KONTAN, Kamis (4/7) lalu.

Memang, menurut Ferry, saat ini bisnis solar panel belum terlalu menarik lantaran harga jual listriknya murah. Misalnya, pemasangan panel surya untuk kebutuhan cadangan daya 1000 watt per jam membutuhkan investasi Rp 25 juta.

Di masa mendatang, solar panel menjadi salah satu strategi mereka untuk mendiversifikasi bisnis selain penyewaan genset. Sebab, bisnis utama Sewatama, yakni genset, kian meredup. Apalagi sejak masuknya pembangkit EBT yang membuat adanya pemangkasan penggunaan penyewaan genset oleh pemerintah. Sebelumnya, sebesar 80% pendapatan bisnis genset Sumberdaya Sewatama ditopang oleh PT PLN.

Dengan penurunan penggunaan genset, maka kondisi keuangan dan keberlangsungan usaha Sewatama meredup beberapa tahun terakhir.

Total kapasitas genset Sumberdaya Sewatama sebesar 1.000 megawatt. Adapun strategi saat ini, mereka mengincar pelanggan baru. Kini Sewatama menyewakan genset untuk sektor ritel dan gencar menyasar beberapa perusahaan tambang. "Tentunya untuk menghadapi hal ini, kami coba masuk ke smelter-smelter. Ada smelter nikel dan emas yang kami sasar. Kami cukup konsisten untuk mencari pasar baru," tambah Ferry.

Dengan pasar baru, mereka memproyeksikan kontribusi PLN menjadi 50% terhadap pendapatan. Sisanya mereka raih dari perusahaan tambang dan pelanggan lainnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Daya Beli Lesu, Kredit Multiguna Ikut Layu
| Rabu, 10 September 2025 | 06:20 WIB

Daya Beli Lesu, Kredit Multiguna Ikut Layu

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa data sementara outstanding kredit multiguna per Juli 2025 hanya tumbuh 8,8% menjadi Rp 1.316,3 triliun. ​

Manajemen Gudang Garam Bantah Isu PHK Massal yang Muncul Kala Kinerjanya Tertekan
| Rabu, 10 September 2025 | 06:11 WIB

Manajemen Gudang Garam Bantah Isu PHK Massal yang Muncul Kala Kinerjanya Tertekan

Pada semester I-2025, laba bersih Gudang Garam merosot 87,34% year on year (YoY) menjadi Rp 117,16 miliar. 

Banyak BPD Mengalami Penurunan Kualitas Aset Tahun Ini
| Rabu, 10 September 2025 | 06:10 WIB

Banyak BPD Mengalami Penurunan Kualitas Aset Tahun Ini

Sebagian besar BPD mengalami kenaikan rasio non performing loan (NPL). Bahkan, ada beberapa bank dengan NPL di atas 4%.​

Transparansi BI & OJK
| Rabu, 10 September 2025 | 06:10 WIB

Transparansi BI & OJK

Maka itu, sudah semestinya otoritas terkait menjelaskan terbuka ke publik, urgensi adanya perjalanan ke Austria, apa hasilnya?

Reshuffle Sri Mulyani: Ini Prediksi Ekonomi dan Investasi Terbaru
| Rabu, 10 September 2025 | 06:10 WIB

Reshuffle Sri Mulyani: Ini Prediksi Ekonomi dan Investasi Terbaru

Pasca Sri Mulyani lengser dari Menteri Keuangan, pasar obligasi bergejolak. Dapatkan prediksi ekonomi & investasi terbaru untuk SBN

Jaya Konstruksi (JKON) Terdampak Efisiensi Anggaran Pemerintah
| Rabu, 10 September 2025 | 06:05 WIB

Jaya Konstruksi (JKON) Terdampak Efisiensi Anggaran Pemerintah

Mayoritas prolehan kontrak baru JKON masih didominasi oleh proyek pemerintah. Untuk itu, pemangkasan anggaran proyek konstruksi cukup berdampak.

Saham Bank Besar Jadi Tumbal Keraguan Investor
| Rabu, 10 September 2025 | 06:05 WIB

Saham Bank Besar Jadi Tumbal Keraguan Investor

Keraguan investor asing terhadap ekonomi Indonesia tecermin dari pergerakan harga-harga saham di bursa domestik. 

Saham Emiten Konglomerasi Dijual Kala IHSG Terkoreksi, Masih Ada yang Punya Gigi?
| Rabu, 10 September 2025 | 06:04 WIB

Saham Emiten Konglomerasi Dijual Kala IHSG Terkoreksi, Masih Ada yang Punya Gigi?

Saham-saham konglomerasi masih menarik untuk diakumulasi, tetapi tetap perlu menunggu konfirmasi momentum.​

Kinerja Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) Merosot, Begini Strategi Bisnisnya
| Rabu, 10 September 2025 | 06:00 WIB

Kinerja Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) Merosot, Begini Strategi Bisnisnya

Laba bersih ACES anjlok 19,9% semester I-2025! Ini strategi ekspansi ACES hadapi tekanan daya beli di tahun 2025.

Net Sell Jumbo Rp 4,55 T dan Daya Beli Makin Anjlok, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 10 September 2025 | 05:50 WIB

Net Sell Jumbo Rp 4,55 T dan Daya Beli Makin Anjlok, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Bahkan asing semakin khawatir. Kemarin total penjualan bersih alias net sell sebesar Rp 4,55 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler