Delta Djakarta Patok Penjualan Tahun ini Tumbuh Hingga 9%

Kamis, 20 Juni 2019 | 09:35 WIB
Delta Djakarta Patok Penjualan Tahun ini Tumbuh Hingga 9%
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Djakarta Tbk optimistis bisa membukukan kenaikan kinerja pada tahun 2019. Produsen minuman merek Anker Bir itu mematok target pertumbuhan penjualan sebesar 8%-9% hingga akhir tahun nanti.

"Bahkan jika pasar membaik di semester kedua, maka bisa lebih dari itu," ungkap Ronny Titiheruw, Direktur Pemasaran PT Delta Djakarta Tbk saat paparan publik, Rabu (19/6). Untuk pasar dalam negeri, andalan Delta Djakarta masih di area wisata. Mereka juga berniat memperkuat pemasaran di wilayah Indonesia Timur.

Sekadar mengingatkan, jaringan pemasaran Delta Djakarta memang terbatas sejak Kementerian Perdagangan mengeluarkan aturan yang melarang penjualan minuman alkohol di minimarket pada tahun 2015.

Sementara untuk pasar luar negeri, Delta Djakarta memilih memperdalam pasar yang sudah mereka rambah ketimbang masuk pasar baru. Perusahaan berkode saham DLTA di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut antara lain menjajakan produk ke Timor Leste, Taiwan, Vietnam dan Thailand.

Porsi penjualan ekspor sejauh ini masih mini, yaitu sekitar 4% terhadap total penjualan. Berbekal sulur bisnis dari induk usaha San Miguel Filipina, Delta Djakarta berharap bisa memperbesar kontribusi penjualan ekspor.

Sejalan dengan upaya peningkatan penjualan, Delta Djakarta sudah menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 48 miliar di tahun 2019. Anggaran tersebut naik sekitar 57,38% dibandingkan dengan alokasi capex 2018 yakni Rp 30,5 miliar.

Sumber capex dari kas internal. Tujuan penggunaannya untuk membiayai infrastruktur pabrik. "Dilakukan agar sesuai dengan standar internasional," kata Alan DV Fernandez, Direktur Keuangan PT Delta Djakarta Tbk.

Secara umum Delta Djakarta masih melihat potensi bisnis bir yang segar. Mereka bahkan yakin jika rencana pelepasan kepemilikan saham oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan mengganggu laju bisnisnya. Adapun hingga kini, manajemen DLTA belum mendengar informasi resmi mengenai kepastian penjualan saham itu.

Hingga 31 Maret 2019, Pemprov DKI Jakarta menguasai 23,34% saham Delta Djakarta. Sedangkan San Miguel Malaysia (L) Private Limited Malaysia menguasai 58,33% saham dan investor publik menggenggam 18,33% saham.

Sebelum paparan publik kemarin, Delta Djakarta menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Pemegang saham menyetujui pembagian dividen Rp 478 per saham. Perinciannya, dividen tunai Rp 30 per saham dan dividen interim Rp 448 per saham. Jadwal pembayaran dividen pada 19 Juli 2019.

Total pembagian dividen mencapai Rp 382,71 miliar dengan rasio pembayaran 113,20% ketimbang laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tahun lalu. "Berasal dari laba bersih tahun 2018 serta laba ditahan yang tidak dialokasikan," terang Ronny.

Bagikan

Berita Terbaru

Bukit Asam (PTBA) Catat Pertumbuhan Produksi, Penjualan, dan Angkutan Batubara
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 06:28 WIB

Bukit Asam (PTBA) Catat Pertumbuhan Produksi, Penjualan, dan Angkutan Batubara

Pertumbuhan kinerja operasional PTBA seiring terus dijalankannya upaya efisiensi dan optimalisasi rantai pasok di seluruh lini. ​

Warisan Jokowi
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Warisan Jokowi

Presiden Prabowo harus bekerja keras untuk membersihkan sistem pemerintahan yang sudah terlanjur rusak.

Saham Konglomerasi Sudah Naik Tinggi, Saatnya Beralih ke Saham Keping Biru
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Saham Konglomerasi Sudah Naik Tinggi, Saatnya Beralih ke Saham Keping Biru

Empat saham bank big caps kembali menjadi pendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin. 

Berharap Penugasan Negara Tidak Menjadi Buah Simalakama
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Berharap Penugasan Negara Tidak Menjadi Buah Simalakama

Himbara punya peran sentral dalam mendukung  program negara. Namun, beban yang diemban  di era pemerintahan Presiden Prabowo cukup berat.​

Lippo Karawaci (LPKR) Akuisisi Saham Karya Sentra Sejahtera Senilai Rp 322,2 Miliar
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 06:02 WIB

Lippo Karawaci (LPKR) Akuisisi Saham Karya Sentra Sejahtera Senilai Rp 322,2 Miliar

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melakukan proses akuisisi saham PT Karya Sentra Sejahtera (KSS) yang dimiliki dua perusahaan asal Singpapura. ​

Nilai Tukar Rupiah Terangkat Sentimen Risk On di Pasar Saham
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Nilai Tukar Rupiah Terangkat Sentimen Risk On di Pasar Saham

Sentimen positif di pasar regional dan optimisme terhadap prospek ekonomi China mendorong penguatan rupiah di tengah ketidakpastian global.

Melongok Bisnis Pengusaha Terdekat Saat Setahun Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 05:56 WIB

Melongok Bisnis Pengusaha Terdekat Saat Setahun Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran

Lebih dikenal dengan sapaan Haji Isam, nama Andi Syamsuddin Arsyad kini makin bersinar di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Darya Varia (DVLA) Sebar Dividen Interim Senilai Rp 45,92 Miliar
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 05:54 WIB

Darya Varia (DVLA) Sebar Dividen Interim Senilai Rp 45,92 Miliar

Pembagian dividen tersebut sesuai keputusan direksi DVLA yang telah disetujui dewan komisaris pada 17 Oktober 2025. ​

Harga Gas Alam Terus Fluktuasi, Prospek PGN (PGAS) Tetap Seksi
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 05:51 WIB

Harga Gas Alam Terus Fluktuasi, Prospek PGN (PGAS) Tetap Seksi

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) diyakini tetap berpeluang mencetak kinerja positif di tengah fluktuasi harga gas alam dunia. ​

Hasil Panen Stabil, Ekspor Kopi Indonesia Bisa Naik
| Selasa, 21 Oktober 2025 | 05:40 WIB

Hasil Panen Stabil, Ekspor Kopi Indonesia Bisa Naik

Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia memproyeksi ekspor kopi Indonesia hingga akhir tahun ini bisa tumbuh sekitar 10%.

INDEKS BERITA

Terpopuler