Demen Gocapan

Kamis, 27 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Demen Gocapan
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadi pemilik saham gocap mungkin sebuah pengalaman yang kurang menyenangkan bagi sebagian pelaku pasar. Sebab, seperti yang banyak terjadi, saham gocap kerap mati suri, terkadang hingga bertahun-tahun panjang. 

Sekalinya ada yang mencoba menggiring saham tersebut keluar dari zona gocap, acapkali ribuan bahkan hingga jutaan lot saham sudah antre mengadang di sisi kanan order book. Dus, tugas market maker, Anda bisa menyebutnya bandar, memang susah-susah gampang.

Meski demikian, bukan berarti saham gocap sama sekali tanpa peminat. Jangan langsung berpikir mereka hanya spekulan kelas cere yang mencoba peruntungan. Sebab tak sedikit pemain kelas kakap juga demen mengepul saham gocap.

Perbedaannya, kedatangan para pemain besar itu lebih menggugah, minimal psikologis pasar. Apalagi jika ada bumbu ini-itu, dijamin bakal makin gurih. Jangan heran jika minat pemain kecil untuk berspekulasi jadi terpancing.

Contohnya gampang ditemukan. Sebut saja Paulus Totok Lusida yang memborong hampir 1,80 miliar saham PT Industri Dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) pada 6 April 2022 di harga Rp 5 per saham.

Lalu menjual sebagian diantaranya, setelah empat bulan kemudian harga saham CARS bangun dari tidur lelapnya di harga gocap yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.

Salah satu yang teranyar ada Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro, yang lewat PT Basis Utama Prima membeli tiga miliar saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), setara 45,71% pada 19 September 2022. Suami Puan Maharani itu memborong saham MINA dengan harga cuma Rp 25 per saham.

Sejauh ini saham MINA memang masih terkapar di zona gocap alias Rp 50 per saham, yang telah berlangsung sejak awal 2020. Namun pelaku pasar, apalagi yang sudah nyangkut di saham MINA, mungkin tengah berharap-harap cemas menanti tuah sang pemilik RAJA.

Sementara spekulan yang pikirannya nakal bisa jadi lebih optimistis soal nasib saham MINA. Toh pemilu yang banyak makan biaya itu, kini sudah ada di depan mata. 

Tentu saja, tak ada yang salah jika Anda memilih ikut nyemplung di saham gocap, apapun motivasinya. Sepanjang diperdagangkan dan ada yang menjual serta tak melanggar aturan, siapa pun bebas membeli saham apa saja.

Soal risiko tentu tidak perlu diajari lagi, termasuk menjadi tukang cuci piring saat pesta telah usai.

Bagikan

Berita Terbaru

Dikelilingi Sentimen Akuisisi dan Fundamental, Saham INET Melanjutkan Penguatan
| Senin, 17 November 2025 | 19:10 WIB

Dikelilingi Sentimen Akuisisi dan Fundamental, Saham INET Melanjutkan Penguatan

Dorongan terhadap saham INET dilatarbelakangi oleh aksi korporasi untuk memperluas ekspansi dan jaringan internet berkecepatan tinggi.

Bunga KUR Dipatok Flat 6% Mulai 2026, UMKM Bisa Ajukan KUR Tanpa Batas
| Senin, 17 November 2025 | 17:38 WIB

Bunga KUR Dipatok Flat 6% Mulai 2026, UMKM Bisa Ajukan KUR Tanpa Batas

Menteri UMKM Maman Abdurrahman umumkan perubahan signifikan KUR: bunga flat 6% dan pengajuan tanpa batas mulai 2026. 

Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun
| Senin, 17 November 2025 | 16:35 WIB

Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun

Besaran tarif dalam usulan ini bersifat progresif, mengikuti perkembangan harga emas dunia atau harga mineral acuan (HMA)

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis
| Senin, 17 November 2025 | 13:17 WIB

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis

BCA catat laba Rp 48,26 triliun di Oktober 2025, naik 4,39% secara tahunan dan sesuai proyeksi analis

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian
| Senin, 17 November 2025 | 10:33 WIB

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian

Situasi ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi keberhasilan redenominasi. Ada beberapa aspek yang membuat kebijakan ini gagal.

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi
| Senin, 17 November 2025 | 09:57 WIB

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi

Survei harga properti BI menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer melambat, hanya naik 0,84% YoY hingga kuartal III-2025

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy
| Senin, 17 November 2025 | 08:30 WIB

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy

Laba bersih PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melompat didorong bisnis logistik dan penjualan kendaraan bekas.

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?
| Senin, 17 November 2025 | 08:09 WIB

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menjelang momen musiman Nataru, kinerja emiten ritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi menguat.

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan
| Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan

Tujuh tahun mentok di sekitar Rp 500-an triliun, akhirnya dana kelolaan industri reksadana tembus level Rp 600 triliun.  

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun
| Senin, 17 November 2025 | 06:45 WIB

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Berdasarkan catatan salah satu mitra distribusi, Bibit, ST015 tenor dua tahun ST015T2 mencatatkan penjualan lebih banyak

INDEKS BERITA

Terpopuler