Demi Turunkan Harga Produk, Tesla Beli Produsen Baterai Maxwell Technologies

Kamis, 07 Februari 2019 | 10:48 WIB
Demi Turunkan Harga Produk, Tesla Beli Produsen Baterai Maxwell Technologies
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - Tesla Inc, perusahaan otomotif listrik sepakat membeli perusahaan penyimpanan energi Maxwell Technologies Inc senilai US$ 218 juta. Dengan akuisisi ini, Tesla dapat memproduksi baterai yang lebih banyak menyimpan energi dan bertahan lebih lama. Ini dapat memotong biaya produksi di tengah ketatnya persaingan bisnis otomotif dewasa ini.

Selain meningkatkan produksi sedan Model 3, Tesla juga berencana menurunkan harga produk anyarnya itu untuk menjaring lebih banyak basis pelanggan daripada kendaraan mewah lain.

Maxwell telah mengembangkan dan mematenkan teknologi “elektroda kering” yang secara signifikan dapat meningkatkan jangkauan mengemudi dan mengurangi biaya baterai kendaraan listrik.

Selain itu, Maxwell juga mmebuat ultracapacitors yang dapat mengeluarkan energi lebih cepat dari baterai dan dipandang sebagai pelengkap teknologi baterai.

Ultacapacitors dikombinasikan dengan energi baterai dapat memungkinkan waktu respons yang cepat dan berfungsi memperpanjang masa pakai baterai hingga dua kali lipat.

Selain Tesla, perusahaan otomotif lain Geely Holding Group juga telah mengumumkan kesepakatan dengan Maxwell dan menyebut produk ultracapacitors memberi kekuatan bagi mobil hibrida.

“Tesla membutuhkan manufaktur elektroda baterai bebas solven Maxwell untuk jalur yang layak untuk menurunkan biaya baterai,” kata Craig Irwin, Roth Capital Partners, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/2).

Selain Tesla dan Geely, General Motors dan Lamborghini juga jadi pelanggan Maxwell.

Sebelum menjalin kerjasama dengan Maxwell, Tesla mengandalkan pasokan baterai dari Panasonic Corp asal Jepang.

Elon Musk mulai menyoroti pentingnya ultracapacitors pada tahun 2013. “Saya penggemar ultracapacitors, saya akan mengambil PhD di Standford tentang ultracapacitors. Tapi kita perlu terbosan baru dalam kepadatan energi,” kata Musk dalam cuitan jejaring sosial Twittier.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA

Terpopuler