Didukung Dana US$ 1 Miliar, Pengendali Indointernet, Digital Edge Gencar Akuisisi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tempo kurang dari setahun, Digital Edge menunjukkan agresivitasnya mengakuisisi sejumlah aset data center di berbagai negara.
Bermodal dukungan private equity yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) dan komitmen pendanaan jumbo, hingga US$ 1 miliar, Digital Edge akhirnya menancapkan kukunya di Indonesia.
Pada 11 Juni 2021 Digital Edge (Hong Kong) Ltd., mengakuisisi 47% saham PT Indointernet Tbk (EDGE) dari tangan tiga pihak, termasuk Otto Toto Sugiri. Nilai transaksinya mencapai Rp 1,74 triliun.
Transaksi tersebut membuat kepemilikan Digital Edge (Hong Kong) Ltd., atas saham EDGE membengkak dari 12,1% menjadi 59,1%. Dus, Digital Edge (Hong Kong) Ltd., kini menjadi pemegang saham pengendali EDGE.
Baca Juga: Toto Sugiri & Pemilik Lain, Alihkan Rp 1,74 Triliun Saham EDGE ke Investor Strategis
Meski sama-sama mengandung kata "Edge" tak ada hubungan afiliasi antara Digital Edge dan pengendali lama, Otto Toto Sugiri. Ini ditegaskan Donauly E Situmorang, Sekretaris Perusahaan PT Indointernet Tbk dalam keterbukaan informasi 15 Juni 2021.
Faktanya, Digital Edge (Hong Kong) Ltd., memang tak punya hubungan dengan Otto Toto Sugiri. Perusahaan itu merupakan anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh Digital Edge Holdings Pte. Ltd.
Digital Edge Holdings Pte. Ltd., adalah perusahaan penyedia data center independen yang berpusat di Singapura dan berdiri pada Agustus 2020.
Nah, Digital Edge Holdings Pte. Ltd., merupakan hasil kolaborasi Stonepeak Infrastructure Partners dan sejumlah mantan eksekutif di Equinix, Facebook, Tata Communications and Macquarie Infrastructure and Real Assets.
Investasi pertama di Indonesia >>>
Stonepeak sendiri dikenal sebagai firma investasi yang mengkhususkan diri di sektor infrastruktur dan aset di sektor riil, seperti energi dan pengelolaan air.
Merujuk situs resminya, per 31 Maret 2021 Stonepeak mengelola aset senilai sekitar US$ 37 miliar.
Sejauh penelusuran Kontan, investasi di Indointernet merupakan aksi korporasi pertama Digital Edge dan Stonepeak, tidak hanya di Indonesia tapi juga di asia tenggara.
“Kemitraan strategis ini menandai awal masuknya kami ke asia tenggara. Hal ini memungkinkan Digital Edge untuk memenuhi kebutuhan mendesak dari pelanggan baru yang ingin masuk ke Indonesia. Juga menawarkan platform regional yang kuat kepada perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berekspansi ke luar negeri,” kata Samuel Lee, Chief Executive Officer Digital Edge dalam keterangan resminya, 15 Juni 2021.
Baca Juga: Naik Sangat Tinggi, Saham Teknologi Sudah Mahal dan Berisiko
Merujuk keterangan resmi Digital Edge Holdings Pte. Ltd., sebelum masuk ke Indonesia, perusahaan itu lebih dulu menancapkan ekspansi anorganik di Jepang dan Korea Selatan (Korsel).
Pada 1 April 2021 Digital Edge Holdings Pte. Ltd., resmi merangsek ke pasar Korsel menyusul akuisisi aset data center milik Sejong Telecom.
Lalu pada 11 Mei 2021 Digital Edge Holdings Pte. Ltd., mengumumkan akuisisi dua data center di Tokyo, Jepang dari tangan ARTERIA Networks Corporation.
Selanjutnya: Anthoni Salim Borong Saham DCII Rp 1 Triliun