Dijauhi Investor, Harga Bitcoin Dekati Level Terendah Setahun

Kamis, 22 September 2022 | 04:20 WIB
Dijauhi Investor, Harga Bitcoin Dekati Level Terendah Setahun
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin kembali tertekan. Pelaku pasar saat ini memilih menghindari aset berisiko, sehingga harga kripto terjun bebas. 

Rabu (21/9), harga bitcoin per pukul 16.17 WIB berada di US$ 18.870 per BTC, atau melemah 2,27% dalam 24 jam dan turun 7,34% dalam tujuh hari terakhir. Angka ini mendekati level terendah dalam setahun di US$ 18.837 per BTC pada 6 September 2022. 

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, inflasi tinggi dan tren bunga naik membuat investor menjauhi aset berisiko. "Dalam jangka pendek tekanan akan semakin besar, karena investor tengah menjauh dari pasar untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS oleh The Fed," ujar dia, Rabu (21/9). 

Baca Juga: Bitcoin Terus Tertekan, Cermati Support Kuat di US$ 16.000

CEO Litedex Protocol Andrew Suhalim mengatakan, penurunan harga bitcoin sebenarnya sudah memasuki fase akumulasi. Ini terbukti dari beberapa perusahaan besar sudah mulai membeli bitcoin kembali. 

Salah satunya MicroStrategy. Dalam pengumuman di bursa saham AS, perusahaan ini membeli 301 bitcoin pada 2 Agustus-19 September seharga US$ 6 juta. 

Microstrategy membeli bitcoin di harga US$ 19.851. Sehingga perusahaan ini kini memiliki 130.000 bitcoin dengan total kepemilikan US$ 3,98 miliar, atau rata-rata harga di US$ 30.639 per BTC. 

Afid mengatakan, harga bitcoin berpeluang akan terus turun, karena banyak analis berkeyakinan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan hingga 75 basis poin. Jika ini terjadi, secara teknikal, bitcoin akan menyentuh support di area US$ 16.000. Bila tembus, support berikut ada di level US$ 14.000 per BTC. 

Afid cukup yakin support pertama akan tertembus. Menurut perhitungan dia, dalam jangka pendek, target harga bitcoin ada di level U$ 15.856. 

Sementara menurut perhitungan Andrew, bitcoin akan menguji level US$ 18.000 per BTC, yang merupakan posisi double bottom. "Para investor bisa menerapkan pola dollar cost averaging," saran dia. 

Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali Melemah, Sudah Masuk Fase Akumulasi?

Dia menilai ada peluang harga bitcoin naik kembali ke kisaran level US$ 23.000-US$ 25.000 per BTC. 

Bagikan

Berita Terbaru

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini
| Minggu, 23 November 2025 | 22:47 WIB

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini

Kendati mayoritas saham yang baru masuk indeks MSCI ini sudah menguat signifkan, masih ada peluang beli saat harga cenderung koreksi.

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo
| Minggu, 23 November 2025 | 21:58 WIB

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo

Rencana perubahan manajemen telah mendapatkan restu dari investor kunci dan berpotensi diumumkan kepada karyawan, secepatnya pada Senin (24/11).

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

INDEKS BERITA

Terpopuler