Direktur Wijaya Karya Beton Borong Saham WTON di Harga Premium

Selasa, 04 Februari 2020 | 10:31 WIB
Direktur Wijaya Karya Beton Borong Saham WTON di Harga Premium
[ILUSTRASI. Direksi Wijaya Karya Beton (WTON) saat media gathering di Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Salah seorang direktur WTON menambah kepemilikannya di saat harga saham anak usaha PT Wijaya Karya Tbk itu tengah terkoreksi. KONTAN/Amalia Fitri]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koreksi harga seperti yang terjadi belakangan ini kerap dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi saham.

Aksi beli di saat harga terkoreksi semacam ini rupanya juga dilakoni Mursyid, salah seorang direktur PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Lelaki yang menjabat Direktur Human Capital dan Sistem Informasi PT Wijaya Karya Beton Tbk, itu menambah kepemilikannya di WTON.

Informasi mengenai transaksi ini disampaikan Yuherni Sisdwi, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk ke Bursa Efek Indonesia pada 3 Februari 2020.

Mursyid, menurut informasi tersebut, memborong 400.000 saham WTON pada 30 Januari 2020.

Harga belinya Rp 400 per saham sehingga total nilai investasi yang digelontorkan Mursyid mencapai Rp 160 juta.

Mursyid dalam suratnya menyebut pembelian saham tersebut dilakukan untuk tujuan investasi.

Baca Juga: Wika Beton (WTON) Bidik Potensi Properti

Akumulasi teranyar ini mengukuhkan posisi Mursyid sebagai investor WTON terbesar diantara jajaran direksi dan komisaris PT Wijaya Karya Beton Tbk.

Jumlah saham WTON yang ia miliki bahkan jauh lebih besar dibanding total saham yang dimiliki seluruh komisaris dan direksi anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu.

Mursyid kini memiliki 2,5 juta saham WTON. Sementara total gabungan saham WTON yang dimiliki komisaris dan direktur yang lain per 31 Desember 2019 hanya 1,198 juta.

Hal lain yang menarik, Mursyid membeli 400.000 saham WTON tersebut di harga premium.

Pasalnya, harga rata-rata WTON di pasar reguler pada 30 Januari 2020 adalah sekitar Rp 388 per saham.

Belakangan harga saham WTON memang tengah downtrend.

Baca Juga: Wow, kontrak baru WIKA di 2019 capai Rp 8,3 triliun

Secara year to date (ytd) hingga 3 Februari 2020, harga sahamnya sudah  sekitar 15,49%.

Pada perdagangan Selasa (4/2) hingga pukul 10.20 WIB, harga sahamnya masih terkunci di Rp 386.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

INDEKS BERITA

Terpopuler