KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto dibayangi sentimen penjualan Graphic Processor Unit (GPU) eks penambangan aset kripto di negara tirai bambu. Hal ini juga berkaitan dengan langkah pemerintah China yang melarang aktivitas perdagangan aset kripto.
CEO digitalexhcange.id Duwi Sudarto Putra menilai langkah ini menimbulkan kekhawatiran, tetapi tidak terlalu besar, walaupun penambang terbesar berada di negeri tirai bambu tersebut. "Miner sifatnya global, mungkin hanya pindah ke negara lain," kata dia. Ia bilang sudah banyak penambang keluar dari China dan mendapatkan lokasi mining terbaru negara ramah aset kripto.
Baca Juga: Volume perdagangan di bursa kripto anjlok lebih dari 40%, ini penyebabnya
Duwi menilai, pelarangan di China selalu ada setiap tahunnya, dan baru di tahun ini pemerintah China merealisasikan. Ke depan, ia melihat ini justru jadi sentimen positif karena penambang tidak akan fokus di China.
CEO Triv Gabriel Rey juga berpendapat jika ekosistem aset kripto menjadi lebih melebar tidak hanya terfokus di China. "Gara-gara ini sekarang ada tingkat kecepatan penambangan aset kripto (hash power) pindah ke Amerika Utara," kata dia.
Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir bilang, aktivitas pertambangan Ethereum (ETH) berkurang saat ini. Ini karena perpindahan proof-of-work (PoW) ke proof-of-stake (PoS), sehingga reward dihasilkan mengecil.
Bitcoin juga masih akan ada potensi kenaikan lebih lanjut. "Naiknya akibat banjir likuiditas pasar, sehingga aset kripto akan bakal kebagian," kata Christoper.
Untuk saat ini Gabriel melihat harga Bitcoin sedang jelek di on-chain. Ini karena 40% aktivitas on-chain menurun, sehingga transaksi blockchain turun 40%. Pairing USD/Bitcoin juga turun lebih dari 50%.
Baca Juga: Aturan Keras China Merontokkan Volume Perdagangan di Bursa Aset Kripto Bulan Juni
"Artinya mirip dengan bear market 2018, yang saat ini dibutuhkan market adalah sentimen positif. Sentimen positif yang ditunggu saat ini bitcoin ETF, kalau AS memperbolehkan akan menjadi angin segar," kata Gabriel. Christoper masih yakin Bitcoin menuju menembus level US$ 100.000, hingga akhir tahun.