Dolar AS Makin Perkasa, Mata Uang Global Tertekan

Kamis, 25 Januari 2024 | 05:05 WIB
Dolar AS Makin Perkasa,  Mata Uang Global Tertekan
[ILUSTRASI. Petugas menata uang asing dolar Amerika Serikat di Pooling Cash Bank Mandiri, Jakarta (19/1/2024)  Rupiah bergerak melemah sekitar 0,42% selama perdagangan pekan ketiga Januari 2024. Tangguhnya dolar AS telah menekan sejumlah mata uang, termasuk rupiah. Rupiah diperkirakan cenderung menguat di perdagangan pekan depan, terutama akibat potensi perlambatan inflasi Amerika Serikat. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksi akan semakin perkasa di tahun ini terhadap mata uang global. Ini seiring dengan realisasi data ekonomi AS yang lebih baik dan sikap hawkish The Federal Reserve (The Fed) sehingga mendorong penguatan indeks dolar.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, indeks dolar stabil di sekitar 103,5 pada Rabu (24/1), mendekati level tertinggi dalam enam minggu.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Awas, Pasar Masih Sangat Fluktuatif
| Rabu, 25 Juni 2025 | 05:20 WIB

Awas, Pasar Masih Sangat Fluktuatif

Pasar keuangan dalam negeri masih tetap dihantui oleh ancaman perang, kendati Trump mengklaim Iran dan Israel sudah menyepakati gencatan senjata. 

Harga Beras Lewati HET Saat Stok Berlimpah
| Rabu, 25 Juni 2025 | 05:20 WIB

Harga Beras Lewati HET Saat Stok Berlimpah

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masih ada sebanyak 150 daerah yang mengalami kenaikan harga beras.

Bekasi Fajar Industrial (BEST) Mengincar Penjualan Rp 600 Miliar
| Rabu, 25 Juni 2025 | 05:10 WIB

Bekasi Fajar Industrial (BEST) Mengincar Penjualan Rp 600 Miliar

Target penjualan BEST tahun ini tercatat naik dibandingkan perolehan tahun 2024. sebesar Rp 458 miliar.

Teliti Sebelum Beli Calon Penghuni Papan Akselerasi
| Rabu, 25 Juni 2025 | 05:00 WIB

Teliti Sebelum Beli Calon Penghuni Papan Akselerasi

 Tak cuma perusahaan berskala sedang dan besar, beberapa calon emiten dengan skala kecil juga bakal meramaikan bursa. 

Risiko Kredit Macet Meningkat Saat Ekonomi Lesu
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:55 WIB

Risiko Kredit Macet Meningkat Saat Ekonomi Lesu

Segmen kredit UMKM dan konsumer disebut sebagai penyebab kredit macet bank melonjak karena efek pelemahan daya beli 

QRIS Cross Border Bisa Katrol Bisnis E-Wallet
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:55 WIB

QRIS Cross Border Bisa Katrol Bisnis E-Wallet

Perluasan QRIS cross border hingga ke Arab Saudi dan China membuka peluang pertumbuhan transaksi dompet digital untuk tumbuh makin tinggi.

Efek Covid Belum Usai, Kredit Macet di BPR Menanjak Hingga Capai 11,9%
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:50 WIB

Efek Covid Belum Usai, Kredit Macet di BPR Menanjak Hingga Capai 11,9%

NPL BPR dipengaruhi salah satunya dari scarring effect atau dampak negatif jangka panjang pandemi, yang berdampak ke nasabah perorangan atau UMKM 

Bank Dorong Penyaluran Kredit ke Sektor Prioritas
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:45 WIB

Bank Dorong Penyaluran Kredit ke Sektor Prioritas

Bank Indonesia telah menggelontorkan insentif KLM sebesar Rp 372 triliun hingga minggu kedua Juni 2025

Menjaga Nadi Finansial di Era Digital
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:41 WIB

Menjaga Nadi Finansial di Era Digital

Transformasi digital di sektor keuangan harus dibarengi dengan pembangunan literasi yang melahirkan pelaku cerdas dalam ekosistem ekonomi digital.

Berminat Jadi Lender Fintech Lending? Harus Teliti Agar Uang Tak Hilang!
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:30 WIB

Berminat Jadi Lender Fintech Lending? Harus Teliti Agar Uang Tak Hilang!

Masyarakat yang ingin mencari cuan dengan menjadi pemberi pinjaman di fintech lending dituntut harus lebih berhati-hati agar tak merugi. 

INDEKS BERITA

Terpopuler