KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dolar Amerika Seriakt (AS) menjadi primadona valuta asing (asing) di tengah kebijakan 'higher for longer' The Fed terkait suku bunga dan panasnya tensi di Timur Tengah. Kondisi tersebut mendongkrak dolar AS, sehingga menekan mata uang pairing-nya.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi mengatakan, saat ini prospek dolar AS cukup menarik. Apalagi akhir pekan lalu pejabat The Fed mengatakan kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga di 2024 belum ada.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.