Dolar AS Menguat Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Simak Prediksi Rupiah

Kamis, 31 Juli 2025 | 13:29 WIB
Dolar AS Menguat Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Simak Prediksi Rupiah
[ILUSTRASI. Petugas gerai penukaran valas menunjukkan uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di Jakarta (28/7/2025). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup terpangkas 43,5 poin (0,27%) ke level Rp 16.364 pada Senin (28/7). Pelemahan ini seiring dengan respon pasar akan kesepakatan dagang AS dengan Uni Eropa dan China. Dolar AS yang diperkirakan masih akan di atas angin pada pekan ini membuat rupiah masih berpotensi melemah pada perdagangan Selasa (29/7). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga acuannya di 4,25%-4,50% pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli 2025 membuat dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap mayoritas mata uang. Penguatan dolar AS utamanya terlihat pada mata uang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Merujuk data Bloomberg per Kamis (31/7) pukul 11.43 WIB, penguatan tertinggi terjadi atas Peso Argentina, yakni mencapai 1,98%. Disusul Peso Filipina 1,32%, Peso Chili 1,09%, lalu Peso Kolombia 0,98%. Terhadap rupiah, dolar AS tercatat menguat 0,36% ke level Rp 16.463,5 per dolar AS.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Raih Kontrak Baru Rp 15,28 triliun per Agustus 2025, PTPP Siap Jaga Pertumbuhan
| Jumat, 12 September 2025 | 08:00 WIB

Raih Kontrak Baru Rp 15,28 triliun per Agustus 2025, PTPP Siap Jaga Pertumbuhan

Perolehan nilai kontrak baru didominasi proyek dari sumber dana BUMN sebesar 51,2%, swasta 31% dan pemerintah 17,8%.​

Sido Muncul Berambisi Menebalkan Porsi Ekspor
| Jumat, 12 September 2025 | 06:48 WIB

Sido Muncul Berambisi Menebalkan Porsi Ekspor

Manajemen SIDO masih optimistis target pertumbuhan 5% untuk penjualan dan laba bisa tercapai hingga akhir tahun nanti.

Medco Mengerek Target Produksi Migas Tahun Ini
| Jumat, 12 September 2025 | 06:45 WIB

Medco Mengerek Target Produksi Migas Tahun Ini

Emiten keluarga Panigoro ini juga menyatakan bahwa di sisa tahun ini, mereka bakal terus melakukan eksplorasi dan pengembangan

Bumame Ekspansi Membuka Klinik Baru
| Jumat, 12 September 2025 | 06:42 WIB

Bumame Ekspansi Membuka Klinik Baru

Dalam dua tahun terakhir, Bumame agresif menambah layanan B2C, termasuk pembukaan klinik di TB Simatupang, BSD, Karawang dan kini Cideng.

Trimitra Trans (BLOG) Ekspansi Bisnis Cold Storage
| Jumat, 12 September 2025 | 06:39 WIB

Trimitra Trans (BLOG) Ekspansi Bisnis Cold Storage

BLOG menyasar wilayah dengan potensi pasar besar untuk produk fast moving consumer goods (FMCG), terutama pada produk beku (frozen).

PTPP Mengantongi Kontrak Baru Rp 15,28 Triliun
| Jumat, 12 September 2025 | 06:37 WIB

PTPP Mengantongi Kontrak Baru Rp 15,28 Triliun

Pencapaian sampai bulan Agustus menempatkan kontrak baru PTPP pada posisi 53,6% dari target di akhir 2025

Pertamina Bantah Monopoli BBM
| Jumat, 12 September 2025 | 06:34 WIB

Pertamina Bantah Monopoli BBM

Kementerian ESDM meminta seluruh SPBU swasta menyerahkan data kebutuhan dan penjualan BBM untuk mengatur pasokan

 Musim Dingin Hangatkan Ekspor Batubara Indonesia
| Jumat, 12 September 2025 | 06:30 WIB

Musim Dingin Hangatkan Ekspor Batubara Indonesia

Ekspor batubara Indonesia terdongkrak tren kenaikan permintaan di musim dingin, sehingga diharapkan ada perbaikan sampai akhir tahun

 Tabungan Haji Bank Syariah Makin Merekah
| Jumat, 12 September 2025 | 06:15 WIB

Tabungan Haji Bank Syariah Makin Merekah

Segmen tabungan haji semakin terbukti sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di industri perbankan syariah.​

Belajar dari Umar bin Khattab
| Jumat, 12 September 2025 | 06:10 WIB

Belajar dari Umar bin Khattab

Mendengar mestinya berarti menginput informasi lalu berbuah keberanian untuk mengoreksi kebijakan yang keliru dan mudarat.

INDEKS BERITA

Terpopuler