Dorong Hilirisasi Demi Nilai Tambah Ekonomi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 07:05 WIB
Dorong Hilirisasi Demi Nilai Tambah Ekonomi
[ILUSTRASI. Operator dump truck menuangkan slag atau limbah nikel di tempat penampungan khusus Bahan Berbhaya dan Beracun (B3) di kawasan pertambangan PT Vale Indonesia, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8/2024). Sejak 2018, PT Vale telah mendapatkan Izin Pemanfaatan Limbah B3 dan hingga saat ini limbah nikel yang jumlahnya mencapai 4,6 juta ton per tahun tersebut telah dimanfaatkan untuk material konstruksi jalan dan lapisan atas jalan khusus tambang. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.]
Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Havid Vebri

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hilirisasi pertambangan mineral dan batubara adalah masa depan Indonesia. Ini adalah mimpi besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) demi meningkatkan nilai tambah sumber daya alam yang mendatangkan manfaat besar bagi perekonomian nasional.

Tak heran, di awal periode kedua kepemimpinannya, tepatnya sejak 2020, Presiden Jokowi telah menempatkan hilirisasi sebagai pilar utama kebijakan ekonominya hingga saat ini. Kebijakan itu ditandai dengan terbitnya larangan ekspor bijih nikel ke luar negeri, yang dibarengi dengan pengembangan hilirisasi nikel di dalam negeri.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Sahamnya Lagi Naik, Sampai Sejauh Mana Saham RAJA Bisa Terbang?
| Jumat, 11 Oktober 2024 | 08:58 WIB

Sahamnya Lagi Naik, Sampai Sejauh Mana Saham RAJA Bisa Terbang?

RAJA mengumumkan proyek barunya di Kalimantan Timur.

Perkuat ASEAN+3 Hadapi Dinamika Global
| Jumat, 11 Oktober 2024 | 08:56 WIB

Perkuat ASEAN+3 Hadapi Dinamika Global

Wapres usulkan dua prioritas yang perlu dilakukan ASEAN+3

Satu Dasawarsa Kucuran Dana Desa Rp 609,9 Triliun
| Jumat, 11 Oktober 2024 | 08:44 WIB

Satu Dasawarsa Kucuran Dana Desa Rp 609,9 Triliun

Pemerintah berharap jumlah desa mandiri meningkat

Menggenjot Dana Penanggulangan Bencana
| Jumat, 11 Oktober 2024 | 08:40 WIB

Menggenjot Dana Penanggulangan Bencana

Pemerintah tengah menyusun aturan teknis pengumpulan hingga penyaluran Polling Fund Bencana

Mengupas Program Tiga Juta Rumah Prabowo, Persiapan Pengembang Hingga Perbankan
| Jumat, 11 Oktober 2024 | 08:37 WIB

Mengupas Program Tiga Juta Rumah Prabowo, Persiapan Pengembang Hingga Perbankan

Target pembangunan 24 juta hunian mengambil data penerima subsidi listrik pengguna daya 450 VA.

Butuh Waktu Mengejar Pengemplang Pajak Sawit
| Jumat, 11 Oktober 2024 | 08:30 WIB

Butuh Waktu Mengejar Pengemplang Pajak Sawit

Tim Prabowo mengendus potensi penerimaan Rp 300 triliun dari sektor sawit

Asep Sulaeman Sabanda Alias Sultan Subang, Gugat Mirae Sekuritas Rp 8,17 Triliun
| Jumat, 11 Oktober 2024 | 08:06 WIB

Asep Sulaeman Sabanda Alias Sultan Subang, Gugat Mirae Sekuritas Rp 8,17 Triliun

Asep Sulaeman Sabanda dan Mirae Asset Sekuritas Indonesia saling gugat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Tahun Paling Sepi IPO dan Penggalangan Dana di Bursa
| Jumat, 11 Oktober 2024 | 07:25 WIB

Tahun Paling Sepi IPO dan Penggalangan Dana di Bursa

Tak hanya IPO, aksi rights issue emiten juga sepi di sepanjang tahun berjalan ini. 

Purinusa Ekapersada Borong Saham Indah Kiat (INKP)
| Jumat, 11 Oktober 2024 | 07:18 WIB

Purinusa Ekapersada Borong Saham Indah Kiat (INKP)

Pasca aksi korporasi itu, kepemilikan saham PT APP Purinusa Ekapersada di INKP naik menjadi 57,45% dari sebelumnya 57,11%. 

Kerugian Meningkat, Garuda Indonesia (GIAA) Dihadapkan Aneka Beban
| Jumat, 11 Oktober 2024 | 07:15 WIB

Kerugian Meningkat, Garuda Indonesia (GIAA) Dihadapkan Aneka Beban

Asal tahu saja, Garuda Indonesia mencatatkan kerugian bersih sebesar US$ 100,35 juta, atau naik 31,39% yoy.

INDEKS BERITA

Terpopuler