KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Merdeka optimistis kinerja PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan anak usahanya, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) bakal membaik di sisa tahun ini. Kedua emiten ini masih fokus menggarap sejumlah proyek ekspansi agar bisa tuntas sesuai target.
Head of Corporate Communications Merdeka Copper Gold, Tom Malik mengatakan, laporan keuangan periode sembilan bulan kedua emiten tersebut baru akan terbit pada tengah pekan ini.
"Hasilnya cukup bagus. MDKA dan MBMA setiap tahun punya target, cukup on track," kata Tom dalam temu media, Senin (16/12).
Dari sisi operasional, produksi emas MDKA hingga kuartal III mencapai 80.043 ounces, sejalan dengan target produksi tahun ini di rentang 100.000–120.000 ounces. Lalu dari komoditas nikel, MBMA melalui tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) memacu produksi dengan mencapai rekor 3,70 juta wet metrick ton (wmt) limonit dan 1,04 juta wmt saprolit pada kuartal III-2024. Meningkat masing-masing sekitar 106% dan 142% dibandingkan kuartal II-2024.
Dari komoditas tembaga, produksi MDKA dari tambang Wetar mencapai 10.483 ton sampai kuartal III-2024. Dari kinerja operasional tersebut, MDKA meraup pendapatan US$ 574,9 juta pada kuartal III-2024. Jika diakumulasi dalam periode sembilan bulan, MDKA meraup pendapatan US$ 1,67 miliar.
Baca Juga: Ekspor Perikanan Indonesia Menembus US$ 4,81 Miliar
Sedangkan, MBMA meraup pendapatan US$ 1,37 miliar sampai kuartal III-2024. Angka pendapatan MDKA dan MBMA masing-masing tumbuh 42,73% dan 57,69% dari tahun lalu.
Di tengah dinamika harga komoditas global, Grup Merdeka akan fokus mengejar produksi sesuai target di sisa tahun ini. Pada saat yang sama, kedua emiten tengah ini menggarap sejumlah proyek ekspansi.
Chief External Affairs MDKA Boyke Poerbaya Abidin mengatakan, ada tiga proyek besar yang sedang digarap oleh Grup Merdeka. Meliputi Proyek Emas Pani, Proyek Tembaga Tujuh Bukit dan ekspansi nikel melalui MBMA. Proyek Emas Pani masih sesuai target untuk memulai produksi di awal tahun 2026.
"Fokus menyelesaikan konstruksi sampai akhir tahun 2025, dan produksi emas pertama direncanakan pada awal 2026. Sampai sekarang berjalan sesuai rencana," katanya.
Mengandung lebih dari 6,9 juta ounces emas, MDKA akan menambang Pani secara bertahap hingga bisa mencapai tingkat produksi puncak di level 500.000 ounces emas per tahun. Pada tahap awal, MDKA menargetkan produksi emas 150.000 ounces pada tahun 2026 dan 300.000 ounces di tahun-tahun berikutnya.
Sedangkan proyek tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi, proses study masih berlanjut. Sementara dari komoditas nikel, MBMA memiliki sejumlah proyek yang sudah memasuki commisioning. Salah satunya adalah pabrik high pressure acid leach (HPAL) di kawasan industri milik PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).