Dua Perusahaan Farmasi Raksasa, AstraZeneca dan Gilead Berpotensi Merger

Senin, 08 Juni 2020 | 11:33 WIB
Dua Perusahaan Farmasi Raksasa, AstraZeneca dan Gilead Berpotensi Merger
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: A man walks past a sign at an AstraZeneca site in Macclesfield, central England May 19, 2014. REUTERS/Phil Noble/File Photo]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - LONDON. Perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca Plc dikabarkan berniat mengakuisisi pesaingnya dari Amerika Serikat, Gilead Sciences. Keduanya dikabarkan tengah membicarakan potensi untuk menggabungkan usaha alias merger. 

AstraZeneca disebut telah membuat pendekatan pendahuluan untuk rencana kesepakatan tersebut. Menurut sumber Bloomberg yang mengetahui transaksi itu, AstraZeneca telah melakukan pembicaraan informal dengan Gilead pada bulan lalu. 

Baca Juga: AS klaim punya bukti China sabotase pengembangan vaksin corona

AstraZeneca tidak menentukan persyaratan untuk transaksi ini. Sementara itu, Gilead disebut tengah mendiskusikan rencana ini dengan para penasihatnya. Namun, belum ada keputusan yang dihasilkan dalam proses tersebut. 

Namun, sumber yang lain bilang kalau Gilead nampak tak tertarik untuk menjual atau bergabung dengan perusahaan besar lainnya. Gilead lebih memilih untuk fokus ke strategi kemitraan dan akuisisi yang lebih kecil. Kedua belah pihak masih menolak berkomentar terkait rumor tersebut. 

AstraZeneca merupakan perusahaan pembuat obat terbesar di Inggris, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$ 140 miliar. Perusahaan ini telah mengembangkan perawatan untuk kanker hingga penyakit kardiovaskular. 

Baca Juga: IPO di AS sepekan lalu, tertinggi sepanjang tahun ini

Sementara itu, Gilead memiliki nilai pasar sebesar US$ 96 miliar. Gilead adalah perusahaan farmasi yang juga menerima persetujuan AS untuk membuat obat untuk pasien virus corona. 

Tawaran ini menunjukkan lanskap industri farmasi saat ini. Perusahaan farmasi berlomba-lomba untuk menemukan perawatan yang efektif untuk memulihkan dunia dari pandemi Covid-19. 

Jika kesepakatan ini berjalan, merger tersebut akan melampaui nilai pengambilalihan Celgene Corp dari Bristol-Myers Squibb Co tahun lalu.

Akuisisi itu merupakan transaksi terbesar yang pernah ada di bidang industri kesehatan. Merger AstraZeneca dan Gilead juga akan menempati peringkat di antara 10 transaksi M&A terbesar sepanjang masa. 

Saham AstraZeneca telah meningkat sekitar 41% selama 12 bulan terakhir dan menjadikannya berkinerja terbaik pada indeks Bloomberg Intelligence dari perusahaan-perusahaan farmasi besar di barat. Saham Gilead naik sekitar 19% selama periode tersebut.

Gilead telah mencuri perhatian investor usai memproduksi obat antivirus untuk Covid-19 yang bernama remdesivir. Remdesivir, yang memiliki otorisasi penggunaan darurat dari badan pengawas obat dan makanan AS telah menunjukkan bahwa bisa mempersingkat masa rawat inap di rumah sakit untuk pasien Covid-19. 

Baca Juga: Sebut Trump berbohong sepanjang waktu, tokoh Partai Republik ini dukung Joe Biden

SVB Leerink baru-baru ini memperkirakan bahwa penjualan obat ini dapat mencapai US$ 7,7 miliar pada tahun 2022. Keberhasilan perusahaan yang paling terkenal adalah membuat obat influenza Tamiflu. 

Perusahaan juga membuat Truvada, obat yang dapat membantu mencegah HIV, serta obat untuk penyakit hati dan peradangan. 

Lalu AstraZeneca mengembangkan vaksin Covid-19 di University of Oxford. AS telah memberi US$ 1,2 miliar untuk mendukung upaya Operation Warp Speed, sebuah dorongan untuk mengamankan vaksin untuk Amerika. Vaksin ini diperkirakan akan memasuki uji klinis tahap akhir pada bulan Juni.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko
| Senin, 15 Desember 2025 | 15:03 WIB

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko

Para fund manager lebih optimistis menghadapi 2026. Simak strategi portofolio yang disiapkan demi rapor reksadana lebih apik!

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

INDEKS BERITA

Terpopuler