ILUSTRASI. Saham-saham perusahaan properti di Bursa Efek Hong Kong pun berada di bawah tekanan baru. REUTERS/Tyrone Siu
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Ketidakpastian tentang nasib Evergrande Group, memupuk kekhawatiran terjadinya default atas pengembang-pengembang properti China yang lain. Saham-saham perusahaan properti di Bursa Efek Hong Kong pun berada di bawah tekanan baru.
Sinic Holdings menjadi pengembang properti China yang paling baru mengalami penurunan peringkat. Pasalnya, saham-saham sektor properti berada di bawah tekanan.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.