Ekonom: Penurunan Harga BBM dan Listrik Penting untuk Jaga Daya Beli

Senin, 18 Februari 2019 | 06:00 WIB
Ekonom: Penurunan Harga BBM dan Listrik Penting untuk Jaga Daya Beli
[]
Reporter: Benedicta Prima, Grace Olivia, Lidya Yuniartha | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menjelang pelaksanaan pemilu 2019, pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik untuk pelanggan bawah. Terlepas dari agenda politik yang akan berlangsung April mendatang, ekonom melihat kebijakan ini akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Pada 9 Februari 2019, PT Pertamina menurunkan harga berbagai produk BBM, mulai Rp 100 hingga Rp 800 per liter. Premium termasuk BBM yang mengalami penurunan harga.

Menyusul Pertamina, PT PLN memangkas tarif listrik untuk 21 juta pelanggan rumah tangga golongan R-1 900 Volt Ampere. Tarif listrik golongan ini diturunkan dari sebelumnya Rp 1.352 per kWh menjadi tinggal Rp 1.300 per kWh.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam menilai, keputusan menurunkan harga BBM dan tarif listrik masih wajar. "Karena harga minyak dunia memang trennya menurun, nilai tukar juga sedang menguat," kata Pieter, Minggu (17/2).

Harga minyak mentah WTI pada perdagangan Jumat (15/2) US$ 55,59 per barel. Tahun lalu, harga minyak WTI sempat menembus di atas US$ 70 per barel. Sementara kurs rupiah pada Jumat (15/2) Rp 14.116 per dollar Amerika Serikat (AS), tahun lalu rupiah sempat bertahan di atas Rp 15.000 per dollar AS.

Meskipun harga BBM dan listrik turun, harga barang dan jasa. "Tapi kebijakan ini diperlukan untuk mempertahankan daya beli di kelompok berpendapatan bawah," ujar Pieter.

Ekonom Maybank Indonesia Myrdal Gunarto menambahkan, penurunan harga BBM dan tarif listrik adalah langkah tepat di tengah perang dagang dan pelambatan ekspor. "Kita tidak dapat berharap banyak terhadap aktivitas perdagangan global, apalagi ekonomi partner dagang seperti China melambat di tengah kondisi trade war. Jadi, mau tidak mau, kebijakan berorientasi domestik sangat diperlukan untuk mendorong ekonomi," ujar Myrdal.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga sependapat bahwa penurunan harga BBM dan tarif listrik sebagai langkah tepat. Tapi, ke depan pemerintah juga harus konsisten menjalankan kebijakan di bidang energi.

Dia berharap, pemerintah secara berkala harus mengevaluasi harga energi sesuai dengan kondisi pasar. "Naik turun harga benar-benar mengikuti dinamika pasar global. Harga BBM memang sudah sewajarnya sering naik-turun," tandas David.

Bagikan

Berita Terbaru

Astra Graphia (ASGR) Memperkuat Layanan Bisnis TI
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 05:00 WIB

Astra Graphia (ASGR) Memperkuat Layanan Bisnis TI

Astra Graphia (ASGR) bakal terus memperkuat layanan teknologi informasi, seiring prospek positif di pasar industri.

Pasang Target Penerimaan Pajak Tinggi Tahun Depan
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 04:45 WIB

Pasang Target Penerimaan Pajak Tinggi Tahun Depan

Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengandalkan pertukaran data dengan K/L lain untuk mengejar pajak      

Kalbe Farma (KLBF) Menjaga Kinerja Tetap Sehat
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 04:20 WIB

Kalbe Farma (KLBF) Menjaga Kinerja Tetap Sehat

Perusahaannya akan tetap gencar menelurkan inovasi obat biologis, ekosistem onkologi, terapi sel, dan vaksin yang selama ini mereka lakukan.

Bullion Bank Amankan Pasokan Emas
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 04:15 WIB

Bullion Bank Amankan Pasokan Emas

Pebisnis bullion bank di Tanah Air menyebut pasokan emas untuk memenuhi permintaan nasabah masih aman. 

Investasi Tumpuan Ekonomi 2026
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 04:00 WIB

Investasi Tumpuan Ekonomi 2026

Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan sebesar 5,4%        

Dua Emiten Pendatang Baru Berhasil Tarik Duit Asing, BEI Bakal Dorong Lighthouse IPO
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 15:32 WIB

Dua Emiten Pendatang Baru Berhasil Tarik Duit Asing, BEI Bakal Dorong Lighthouse IPO

BEI perlu lebih selektif dalam meloloskan perusahaan yang akan IPO untuk menjaga kualitas emiten dan tidak hanya mengejar kuantitas saja.

Soal Pertumbuhan Ekonomi 5,12%, Begini Kata Presiden Prabowo
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 12:29 WIB

Soal Pertumbuhan Ekonomi 5,12%, Begini Kata Presiden Prabowo

Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi masih tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan.

Harga Baru Naik Disertai Volume Signifikan, Saham ICBP Diajak Pesta 17-an di BEI?
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 08:37 WIB

Harga Baru Naik Disertai Volume Signifikan, Saham ICBP Diajak Pesta 17-an di BEI?

Sentimen kenaikan harga bahan baku yang menekan kinerja semester I-2025 ICBP, berpotensi berlanjut hingga pengujung tahun ini.

Melihat Peluang Hatten Bali (WINE) di Momen Nataru pada Paruh Kedua 2025
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 08:33 WIB

Melihat Peluang Hatten Bali (WINE) di Momen Nataru pada Paruh Kedua 2025

Emiten produsen minuman alkohol, WINE berpeluang menangkap potensi dari momen libur Natal dan Tahun Baru yang jatuh di semester II-2025.

Siasat INDY, KRYA, dan Pengusaha Lain Di Kala Penjualan Motor Listrik Merosot
| Jumat, 15 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Siasat INDY, KRYA, dan Pengusaha Lain Di Kala Penjualan Motor Listrik Merosot

Industri motor listrik dalam negeri cukup tertekan karena adanya ketidakpastian kelanjutan insentif dari pemerintah.

INDEKS BERITA