Ekonomi Global Loyo, Sektor Manufaktur Kembali Melambat

Rabu, 03 Juli 2019 | 07:47 WIB
Ekonomi Global Loyo, Sektor Manufaktur Kembali Melambat
[]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencapai tiitk tertingginya pada Mei kemarin, pertumbuhan industri manufaktur pada Juni 2019 kembali melambat. Perlambatan ini lantaran melambatnya ekspansi pada produksi dan permintaan baru.

Berdasarkan data IHS Markit, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia Juni 2019 sebesar 50,6 poin. Angka ini turun dibandingkan dengan posisi Mei 2019 yang sebesar 51,6 poin. Penurunan indeks ini juga menunjukkan perbaikan kecil pada kondisi kesehatan sektor manufaktur dalam negeri.

"Pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia kehilangan kekuatan pada pertengahan tahun disebabkan produsen melaporkan perlambatan ekspansi baik pada volume produksi maupun penjualan baru pada Juni," kata Kepala Ekonom IHS Markit Bernard Aw dalam laporannya.

Menurut laporan itu, melemahnya permintaan ditunjukkan oleh kenaikan pesanan baru yang melambat. Ini membuat perusahaan menurunkan kecepatan produksi. Sementara ketersediaan barang menjadi terus naik di tengah kenaikan banyaknya jumlah barang yang belum terjual.

Perlambatan sektor manufaktur Juni lalu juga dirasakan oleh industri tekstil. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengaku penjualan tekstil pada Juni mengalami penurunan. Ini akibat pertumbuhan ekonomi global loyo. Sehingga, kegiatan ekspor dan impor pun terhambat.

Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, industri olahan komoditas menjadi penyebab utama PMI Manufaktur turun. Misalnya, industri pengolahan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang melambat akibat harga komoditas ini yang sedang turun.

Mikail meramal, perlambatan sektor manufaktur bakal terjadi hingga kuartal ketiga tahun ini. Sektor manufaktur lanjut dia, baru akan membaik di kuartal keempat nanti sejalan dengan adanya stimulus dari sektor makanan dan minuman di akhir tahun.

Bagikan

Berita Terbaru

Emiten Jasa Pertambangan Masih Tertekan
| Rabu, 26 November 2025 | 05:41 WIB

Emiten Jasa Pertambangan Masih Tertekan

Emiten yang bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan terpapar dampak lesunya harga dan permintaan komoditas.​

IPO Superbank Bikin Grup Emtek Terbang
| Rabu, 26 November 2025 | 05:35 WIB

IPO Superbank Bikin Grup Emtek Terbang

Menakar dampak penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) Superbank ke prospek saham emiten Grup Emtek.

Bisnis Tepung Terigu Bogasari Tetap Terjaga
| Rabu, 26 November 2025 | 05:30 WIB

Bisnis Tepung Terigu Bogasari Tetap Terjaga

 Selama kurang lebih 20 tahun pasokan dan harga tepung terigu dari Bogasari Group selalu tetap terjaga.

Impor Beras Ilegal Kembali Terjadi, Kali ini di Batam
| Rabu, 26 November 2025 | 05:20 WIB

Impor Beras Ilegal Kembali Terjadi, Kali ini di Batam

Impor beras yang terjadi meski diklaim secara ilegal lantaran harganya yang jauh lebih murah ketimbang beras domestik.

Presiden Rehabilitasi Eks Petinggi ASDP
| Rabu, 26 November 2025 | 05:15 WIB

Presiden Rehabilitasi Eks Petinggi ASDP

Parlemen dan Kementerian Hukum sudah sarankan penggunaan hak rehabilitasi terhadap kasus korupsi akuisisi kapal oleh ASDP.

Bagi Hasil dan Tarif Menjadi Fokus
| Rabu, 26 November 2025 | 05:05 WIB

Bagi Hasil dan Tarif Menjadi Fokus

Pemerintah tengah menyusun beleid tentang pengemudi online dalam wujud Peraturan Presiden alias Perpres.

Jalan Terjal Masih Mengadang Bisnis Asuransi Kendaraan
| Rabu, 26 November 2025 | 04:55 WIB

Jalan Terjal Masih Mengadang Bisnis Asuransi Kendaraan

lini asuransi kendaraan berada dalam tekanan usai mencatatkan penurunan pendapatan premi sedalam 4% secara tahunan menjadi Rp 14,11 triliun

IHSG Turun dari Level Tertinggi, Intip Prediksi Untuk Hari Ini (26/11)
| Rabu, 26 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG Turun dari Level Tertinggi, Intip Prediksi Untuk Hari Ini (26/11)

Simak analisis IHSG setelah terkoreksi dari rekor tertinggi. Peluang sideways di 8.470-8.570, didukung rupiah menguat & sinyal The Fed.

Multifinance Masih Hadapi Tingginya Risiko Kredit
| Rabu, 26 November 2025 | 04:15 WIB

Multifinance Masih Hadapi Tingginya Risiko Kredit

Strategi dalam menyusun pencadangan yang tepat menjadi perhatian demi menjaga portofolio kredit dan profitabilitas tetap terjaga. 

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?
| Selasa, 25 November 2025 | 11:25 WIB

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?

Investor mesti fokus pada emiten dengan narasi kuat lantaran saat berhasil keluar dari PPK peluang rebound muncul tetapi dibarengi risiko tinggi.

INDEKS BERITA