Ekspansi di Bisnis Hiburan, CT Corp Gandeng Perusahaan Hiburan Asal Korea Selatan

Jumat, 22 Februari 2019 | 09:02 WIB
Ekspansi di Bisnis Hiburan, CT Corp Gandeng Perusahaan Hiburan Asal Korea Selatan
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CT Corp semakin ekspansif di bisnis hiburan. Kali ini, korporasi milik pengusaha Chairul Tanjung itu menggandeng SM Entertainment Group (SM), perusahaan hiburan asal Korea Selatan.

Salah satu lini bisnis CT Corp, PT Trans Media Corpora kemarin meneken pokok perjanjian kerjasama dengan SM Entertainment. Kerjasama ini bergerak di empat bidang usaha yakni talent management, produksi konten, digital, dan gaya hiburan.

Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan, dari empat bidang usaha itu, bidang usaha lifestyle dan digital berasal dari Trans Media. "Talent management dan konten dari SM Entertainment," kata pria yang akrab disapa CT, kemarin.

Menurut CT, kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat Trans Media sebagai perusahaan media dengan memperkuat konten yang ada. Toh CT yakin, SM Entertainment kuat di bidang talent management dan konten itu.

SM Entertainment akan membagi pengalaman menerapkan cultural technology terutama dalam proses seleksi peran, pelatihan, produksi, marketing, dan talent management. CT optimistis, Trans Media memiliki pengalaman dalam pengembangan wahana hiburan dengan basis pemirsa yang besar.

Bagi CT, arus kultur pop Korea Selatan memang menjadi salah satu kegemaran konsumsi hiburan masyarakat Indonesia. "Daripada arus itu datang sendiri, lebih baik kolaborasi," tambahnya.

CT tidak mengungkapkan nilai investasi kerjasama itu. Menurut dia, nilainya bergantung keperluan ke depannya. Bisnis hiburan memang berbeda dengan bisnis lainnya. "Investasi bakal lebih banyak software dan konten kreativitas, bukan seperti bangun pabrik," jelasnya.

CT berharap, kerjasama ini mendorong industri hiburan Indonesia agar semakin diakui internasional. Ia berharap, artis seperti boy band Korea Selatan Super Junior juga bisa muncul di Indonesia.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Mengukur Prospek Saham Sektor Infrastruktur
| Senin, 22 Desember 2025 | 02:22 WIB

Mengukur Prospek Saham Sektor Infrastruktur

Penguatan Indeks Infrastruktur sepanjang 2025 ditopang oleh subsektor telekomunikasi dan infrastruktur digital

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

INDEKS BERITA