Ekspansi Gerai Kerek Kinerja Bayu Buana

Jumat, 09 Agustus 2019 | 06:50 WIB
Ekspansi Gerai Kerek Kinerja Bayu Buana
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayu Buana Tbk terus melanjutkan ekspansi bisnis dengan membuka gerai baru pada tahun ini. Di sepanjang semester I-2019, perusahaan jasa travel ini telah menggelontorkan dana senilai Rp 1 miliar untuk membuka gerai anyar.

Direktur Utama PT Bayu Buana Tbk, Agustinus Pake Seko, menyebutkan pembukaan gerai baru masih berjalan sesuai rencana. "Hingga akhir tahun ini, kami akan membuka dua gerai di Jabodetabek dan satu di wilayah Sumatra," ujar dia kepada  KONTAN, Rabu (7/8).

Menurut Agustinus, pembangunan satu gerai sudah terealisasi di Cibubur dengan alokasi dana Rp 1 miliar. Kini, emiten dengan kode saham BAYU di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu tengah mempersiapkan pembangunan  gerai baru di wilayah Puri, Jakarta Barat. Selanjutnya, satu gerai lagi akan dibuka di Sumatra pada Oktober 2019.

Hingga akhir tahun nanti, Bayu Buana akan memiliki 27 gerai. Berdasarkan catatan  KONTAN, per akhir tahun lalu BAYU telah memiliki 24 gerai. Lewat ekspansi bisnis yang berkelanjutan, BAYU berhasil mencatatkan kinerja apik sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Adapun pendapatan dan laba bersih BAYU tumbuh masing-masing sebesar 12,9% dan 27,5%.

Agustinus bilang, kinerja keuangan semester I 2019 bertumbuh baik lantaran ekspansi. "Hasil ekspansi kami ke segmen korporasi baik dari segi travel management service maupun MICE service, sehingga terjadi banyak akuisisi corporate account yang baru, begitu juga dengan MICE," papar dia. Alhasil, segmen korporasi masih menjadi kontributor utama dari penjualan ketimbang ritel, dengan komposisi 65%:35%.

Sepanjang semester I 2019,  BAYU memang mencatatkan pertumbuhan kinerja bisnis. Dari sisi pendapatan tercatat tumbuh 12,9% menjadi Rp 1,05 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 931,6 miliar.

Pendapatan tersebut ditopang oleh penjualan tiket baik non-keagenan maupun keagenan sebesar Rp 690,66 miliar. Selanjutnya diikuti tur sebesar Rp 231,64 miliar, hotel sebesar Rp 88,52 miliar, lain-lain Rp 19,01 miliar dan dokumen Rp 16,04 miliar.

Dengan hasil tersebut, Agustinus menyebutkan, BAYU mengantongi laba bersih sebesar Rp 16,64 miliar di semester I-2019, tumbuh 27,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,05 miliar.

Menjalani bisnis di semester II 2019, manajemen BAYU masih optimistis membukukan pertumbuhan dua digit seperti telah diraih di semester pertama. Tahun ini, BAYU membidik pendapatan Rp 2,3 triliun atau tumbuh 15% year-on-year.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

INDEKS BERITA

Terpopuler