Eksportir Ketar-Ketir Hadapi Beleid DHE SDA

Jumat, 28 Februari 2025 | 12:49 WIB
Eksportir Ketar-Ketir Hadapi Beleid DHE SDA
[ILUSTRASI. Pekerja mengolah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Nyengseret, Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/2/2025). TPST Nyengseret Kota Bandung telah berhasil menekan 16,5 ton sampah ke Tempat Pembuangan Akhir sejak mulai beroperasi pada 11 Januari lalu yang merupakan hasil dari perubahan pola pengolahan sampah yang sebelumnya menerapkan sistem kumpul-angkut-buang, kini menjadi sistem pemilahan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.]
Reporter: Adrianus Octaviano, Indra Khairuman, Nadya Zahira, Sabrina Rhamadanty, Siti Masitoh | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tinggal sehari lagi, aturan baru devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) akan mulai berlaku. Perubahan PP DHE SDA utamanya ada pada kewajiban penempatan, khususnya DHE SDA non migas yang kini wajib ditahan 100% selama 12 bulan di dalam negeri. 

Hal lain yang berbeda adalah, DHE SDA dapat digunakan selama masa retensi, sepanjang masih ditempatkan di rekening khusus valas. Salah satunya untuk tujuan penukaran ke rupiah di bank yang sama, dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia.

Ini termasuk mekanisme penukaran untuk nasabah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), yang akan diatur oleh BI.

Baca Juga: Kabar Baik! Ditjen Pajak Bebaskan Sanksi Keterlambatan Pajak Akibat Coretax

Meski begitu eksportir pembawa DHE SDA mengaku masih keberatan. Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indoesia (APBI) Gita Mahyarani mengatakan, saat ini para eksportir belum siap menghadapi perubahan ini. 

Alasannya, kurangnya petunjuk pelaksanaan teknis yang jelas. "Kami tidak bisa bergerak tanpa adanya kejelasan," tegas Gita, kemarin. 

Menurut Gita, ketidakpastian ini dapat memperlambat proses adaptasi aturan baru. Misal, sebelumnya harga batubara acuan (HBA) dipakai sebagai dasar pembayaran royalti. Dus, regulasi baru ini berpotensi memicu renegosiasi atas kontrak yang ada. 

"Jika harga nanti lebih tinggi dibandingkan harga pasar, para pembeli akan beralih," kata Gita. Alhasil, eksportir berisiko kehilangan daya saing. Apalagi, ada sanksi yang mungkin dijatuhkan kepada eksportir jika tidak mematuhi aturan baru. 

Ketua Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno juga terpaksa siap menjalankan kebijakan ini. "Siap tidak siap harus taat aturan. Kalau tidak taat, maka tidak mendapatkan pelayanan dalam bentuk perizinan ekspor," ujar dia. 

Baca Juga: Apa Efek Mencampur BBM Oktan Rendah dan Tinggi pada Performa Mesin Kendaraan?

Asosiasi Pemasok Energi, Mineral dan Batubara Indonesia (Aspebindo) juga mengkhawatirkan penurunan revenue akibat selisih bunga antara pinjaman back-to-back dan bunga deposito DHE. "Namun, ini sebenarnya bisa dikompensasikan dengan beberapa ketentuan insentif," ungkap Fathul Nugroho, Wakil Ketua Umum DPP Aspebindo.

Insentif tersebut di antaranya pengecualian untuk kebutuhan operasional dan investasi (netting off). Jadi, DHE dapat digunakan untuk membayar utang luar negeri, impor peralatan atau investasi lain yang mendukung operasional. 

"Dengan kelonggaran tersebut pelaku usaha dapat memastikan operasional bisnis berjalan lancar tanpa hambatan finansial," ucap Fathul.

Kedua, keringanan terkait akses ke fasilitas kredit atau pembiayaan khusus dengan deposito DHE sebagai agunan kredit. Ketiga, fasilitas swap ke rupiah untuk kebutuhan operasional perusahaan. Keempat, insentif pajak berupa pajak penghasilan (pph) 0% atas bunga deposito DHE.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengaku, pihaknya sudah melakukan sosialisasi pada 24-28 Februari demi terlaksananya aturan ini. Hari ini, pemerintah akan melakukan sosialiasi tahap akhir. 

Jika ditengok, pemain yang paling siap adalah bank dan LPEI. "Secara prinsip tidak ada perubahan signifikan untuk penyesuaian dari sisi bank dengan adanya ketentuan DHE yang baru," kata Direktur Utama Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar. 

Saat ini, Royke bilang, BNI telah mencatat simpanan DHE senilai US$ 1,3 miliar dalam bentuk giro maupun deposito. Ia optimistis bisa mendapatkan tambahan dana DHE dari aturan ini.

Baca Juga: Pentagon: Anggota Militer AS Transgender akan Dipaksa Keluar!

Corporate Secretary LPEI Sam Malee menuturkan, lembaga ini telah menyiapkan instrumen terkait DHE SDA. Sam menerangkan LPEI memiliki rekening khusus DHE SDA, promissory note valuta asing dan dana talangan transaksi ekspor. 

Dana talangan ini menawarkan bunga menarik dengan limit 95% dari penerimaan DHE. Pada 2024, LPEI telah mencatat penerimaan DHE SDA mencapai Rp 2,4 triliun.

Selanjutnya: Harga Saham Turun, Bank Pilih Buyback Saham

Bagikan

Berita Terbaru

Bakal Diakuisisi Hanwha Investment, Ciptadana Asset Meminta Persetujuan Krediturnya
| Jumat, 28 Februari 2025 | 17:49 WIB

Bakal Diakuisisi Hanwha Investment, Ciptadana Asset Meminta Persetujuan Krediturnya

Hanhwa Investment & Securities pada awalnya berencana mengakuisisi sekitar 80% saham Ciptadana Capital.

Bitcoin Tiarap, Lebih Waspada Seleksi Altcoins yang Menyala
| Jumat, 28 Februari 2025 | 14:35 WIB

Bitcoin Tiarap, Lebih Waspada Seleksi Altcoins yang Menyala

Mayoritas aset kripto dalam mode tiarap. Hanya segelintir altcoins yang masih menyala. Ada yang layak beli? 

Eksportir Ketar-Ketir Hadapi Beleid DHE SDA
| Jumat, 28 Februari 2025 | 12:49 WIB

Eksportir Ketar-Ketir Hadapi Beleid DHE SDA

Menjelang penerapan aturan terbaru DHE SDA, eksportir masih berharap negosiasi dengan pemerintah karena ada beberapa point yang belum sejalan.

Harga Saham Turun, Bank Pilih Buyback Saham
| Jumat, 28 Februari 2025 | 12:43 WIB

Harga Saham Turun, Bank Pilih Buyback Saham

Dari 44 emiten saham perbankan, hanya lima saham bank yang bergerak naik kemarin. Di antaranya ada PT Bank Permata Tbk (BNLI) naik 5,69%.

Target Baru Energi Terbarukan Bergeser Sampai Jauh
| Jumat, 28 Februari 2025 | 11:46 WIB

Target Baru Energi Terbarukan Bergeser Sampai Jauh

Pemerintah menggeser target bauran EBT sebesar 23% yang seharusnya tercapai di 2025 menjadi ke 2030. Kenapa mundur jauh?

Menyambut Kehadiran Produk Fund of Funds
| Jumat, 28 Februari 2025 | 09:05 WIB

Menyambut Kehadiran Produk Fund of Funds

Konsep ini menawarkan pendekatan investasi unik, dengan keuntungan dan risiko tersendiri. Ide serupa pernah diterapkan dalam unitlink. 

Aturan Harga Gas Murah Industri Masih Digodok
| Jumat, 28 Februari 2025 | 08:49 WIB

Aturan Harga Gas Murah Industri Masih Digodok

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa kebijakan HGBT, yang selama ini dipatok pada harga US$ 6 per mmbtu, akan diperpanjang

Liga Mobile Legends Terbaik di Indonesia Segera Bergulir
| Jumat, 28 Februari 2025 | 08:45 WIB

Liga Mobile Legends Terbaik di Indonesia Segera Bergulir

Pada musim MPL Indonesia sebelumnya, Liquid ID menjadi juara dengan mengalahkan RRQ Hoshi di partai puncak.

Kilang Minyak Pertamina  di Cilacap Terbakar
| Jumat, 28 Februari 2025 | 08:41 WIB

Kilang Minyak Pertamina di Cilacap Terbakar

Pembersihan sludge merupakan bagian dari rangkaian pemeliharaan berkala untuk memastikan operasional dan keselamatan fasilitas kilang.  

Izin Ekspor Freeport Tunggu Aturan Kelar
| Jumat, 28 Februari 2025 | 08:39 WIB

Izin Ekspor Freeport Tunggu Aturan Kelar

Bahlil mengakui smelter dengan investasi senilai US$ 3 miliar itu tidak serta merta bisa beroperasi penuh begitu rampung

INDEKS BERITA

Terpopuler