Eksportir yang Meminati Fasilitas Kawasan Berikat Kian Bertambah

Jumat, 29 Maret 2019 | 09:04 WIB
Eksportir yang Meminati Fasilitas Kawasan Berikat Kian Bertambah
[]
Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pemerintah mendorong pengusaha memanfaatkan kawasan berikat untuk memacu ekspor membuahkan hasil positif. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat pengusaha antusias mengajukan izin kawasan berikat (KB) maupun fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE)..

Kepala Seksi Kawasan Berikat Ditjen Bea dan Cukai Joko Pri Sukmono menjelaskan, permohonan izin KB selalu ada setiap hari. Bahkan, mulai tahun ini, di sejumlah kantor wilayah (kanwil) Bea Cukai menyetujui minimal satu permohonan KB. "Mulai tahun ini, permohonan izin KB sebelumnya di kantor pusat kini di Kanwil. Kanwil Jawa Tengah (Jateng) sangat mendominasi," kata Joko saat ditemui KONTAN di kantor pusat Ditjen Bea Cukai, Rabu (27/3).

Catatan Joko, total izin KB yang sudah keluar hingga akhir Februari 2019 sebanyak 1.382 perusahaan, sedangkan KITE sebanyak 377 perusahaan. "Akhir tahun lalu, izin KB hanya 1.300," jelas Joko.

Sebagian besar tambahan izin KB berasal dari Kanwil Jateng, terutama dari Kabupaten Boyolali dan Semarang. Perusahaan umumnya bergerak di produksi garmen dan sepatu. "Saya belum dapat angka persisnya. Untuk contoh saja, pengajuan BK di Jawa Barat tahun ini sebanyak 16 perusahaan, Jawa Tengah lebih banyak," ujar Joko.

Menurut Joko, peningkatan KB di Jawa Tengah memperhitungkan infrastruktur yang semakin berkembang pesat, sumber daya manusia yang berkualitas, serta upah minimum kabupaten/kota yang masih menggiurkan bagi pengusaha "Infrastruktur di Jawa Tengah sangat bagus. Dari Boyolali ke pelabuhan sudah jalan tol dan bisa cepat. Pelabuhan Tanjung Mas juga sudah besar," ujar Joko.

Dalam kunjungan ke KONTAN pekan lalu, Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Ditjen Bea Cukai Syarif Hidayat menyebut, pesatnya perkembangan kawasan berikat di Indonesia memaksa pelaku bisnis di Singapura memotong biaya logistik hingga sewa gudang.

Sebab kini pengusaha bisa langsung mengirimkan barang ke kawasan berikat, tanpa melalui pelabuhan hub di Singapura. "Singapura benar-benar kelabakan dengan kawasan berikat ini," katanya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengakui pengusaha semakin meminati fasilitas KB dan KITE, khususnya di Jateng. Upah dan tenaga kerjanya lebih produktif dibandingkan wilayah lain. UMK di Boyolali tahun ini hanya Rp 1,79 juta per bulan, jauh lebih murah dibandingkan di Kabupaten Tangerang Rp 3,84 juta.

Jateng juga memiliki infrastruktur yang baik, apalagi semenjak ada jalan tol Trans-Jawa. Transportasi ke pelabuhan tak lagi menjadi kendala. "Politik di Jawa Tengah juga stabil. Kepala daerah di wilayah ini kooperatif atau pro terhadap investasi," ujar Hariyadi, Rabu (27/3).

Bagikan

Berita Terbaru

Momentum Nataru Makin  Mengerek Uang Beredar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:32 WIB

Momentum Nataru Makin Mengerek Uang Beredar

Bank Indonesia mencatat jumlah uang beredar pada November 2024 mencapai Rp 9.175 triliun, tumbuh 7,0% year on year (yoy).​

Minat Mini Meski Dijanjikan Bunga Tinggi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:20 WIB

Minat Mini Meski Dijanjikan Bunga Tinggi

Dalam lelang SRBI pada 20 Desember lalu, penawaran yang masuk senilai Rp 23,12 triliun. Bank sentral hanya memenangkan Rp 10 triliun. 

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru
| Selasa, 24 Desember 2024 | 10:32 WIB

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru

PJAA menghadapi banyak tantangan di industri pariwisata. Terlihat dari kinerja yang tidak sebaik sebelumnya. 

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa
| Selasa, 24 Desember 2024 | 09:48 WIB

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa

Ada tiga fase yang dihadapi orang dewasa. Ketiganya yaitu fase akumulasi, fase konsolidasi dan fase pensiun.

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:16 WIB

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi

Perusahaan di bidang industri energi baru dan terbarukan (EBT) berlomba menangkap peluang dari misi transisi energi

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:13 WIB

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun

Menjelang pergantian tahun, pelaku pasar masih bisa memburu cuan dari emiten yang menebar dividen interim ataupun saham bonus. 

KSEI Bidik Dua Juta Investor Baru di 2025
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:08 WIB

KSEI Bidik Dua Juta Investor Baru di 2025

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik pertumbuhan investor pasar modal sebanyak 2 juta SID pada tahun 2025. 

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:17 WIB

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar

Dari 30 saham berkapitalisasi besar, ada beberapa emiten yang memberikan hasil negatif dalam tiga tahun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler